Sorong, Koranpelita.com
Dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera dilaksanakan Upacara Tabur Bunga di laut di geladak KRI Teluk Lada-521 dermaga Koarmada III, Klaligi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Papua Barat, tanggal 15 Januari 2020 yang dengan Inspektur Upacara Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III, Laksamana Muda TNI I N.G. Ariawan, S.E., M.M. Upacara tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten dan Kota Sorong.
Seusai upacara tersebut diselenggarakan acara “Coffee Morning” di Lounge Room KRI Teluk Lada-521 yang sangat representatif. Pada acara ini, Pangkoarmada III mengajak para pejabat Forkopimda yang hadir menyaksikan film dokumenter pertempuran Laut Arafuru “A Brave Gentleman”.
Pada kesempatan tersebut juga hadir Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama TNI Maman Firmansyah bersama para Asisten Pangkoarmada III dan Asisten Komandan Lantamal XIV Sorong.
Selang beberapa hari lamanya, tepatnya tanggal 22 Januari 2020, Koarmada III bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Sorong dan Penerbit Buku Erlangga menyelenggarakan pembekalan bela negara, hukum laut, dan kepemimpinan kepada seluruh Kepala Satuan Pendidikan atau Kepala Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Kepala Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang dipusatkan di SMP Negeri 9 Jl Jend Sudirman – Delima No 02, Malabutor, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Papua Barat.
Pembekalan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong P. Korisano, S.Pd, M.MPd., diisi beberapa materi, antara lain menyaksikan film dokumenter pertempuran Laut Arafuru “A Brave Gentleman”. Filem ini disaksikan kurang lebih 70 peserta baik Kepala Sekolah SD/MI dan Kepala Sekolah SMP/MTS serta sejumlah guru SD dan SMP setingkat se-Kota Sorong, bahkan para Kepala Sekolah meminta softcopy film untuk bahan pelajaran sejarah di sekolahnya masing-masing.
Film tersebut berisi tentang Pertempuran Laut Arafuru yang terjadi pada tanggal 15 Januari 1962 telah tercatat sebagai pertempuran laut paling heroik dalam Sejarah Indonesia. Tiga Kapal ALRI jenis Motor Torpedo Boat atau MBT, yaitu RI Harimau, RI Matjan Tutul, dan RI Macan Kumbang harus berjibaku melawan tiga kapal kombatan dan sebuah pesawat udara kerajaan Belanda. Ketiga MTB yang berjibaku dalam Satuan Tugas-9 atau STC-9 ini, sebenarnya mengemban tugas Infiltrasi mendaratkan pasukan Angkatan Darat di timur Kaimana sebagai langkah awal perjuangan Trikora.
Sesuai dengan rencana oprasi, unsur-unsur STC-9 harus kembali kepangkalan manakala posisinya diketahui oleh musuh. Namun armada tempur Belanda terus mengejar dan menyerang tiga MTB ALRI ini. Di tengah situasi genting dengan kekuatan yang tidak seimbang itu, Deputi-I Men-KSAL Komodor Yos Sudarso yang berada di RI Matjan Tutul sebagai Senior Officer Present Afloat menganbil alih komando kapal tersebut dengan melakukan manuver menyongsong gerak maju tiga kapal kombat Belanda, sehingga serangan semua kapal musuh tertuju kepada kapal RI Matjan Tutul.
Kumandang ‘’Kobarkan Semangat Pertempuran” yang diserukan oleh Komodor Yos Sudarso lewat radio telefoni, mengiringi perlawanan RI Matjan Tutul menghadang armada musuh yang lebih unggul kekuatannya. RI Matjan Tutul tenggelam secara “GENTLE AND BRAVE” bersama Komodor Yos Sudarso yang gugur sebagai kusuma bangsa. Pengorbanan pahlawan samudera itu justru mengobarkan sentiment nasional untuk segera mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi dan berhasil diwujudkan pada tanggal 1 Mei 1963.(ay)