Manuver Politik Jelang Pilklada Memanas
Cianjur, Koranpelita.com
Menjelang Pemilhan Kepala daerah (Pilkada) Cianjur, Jawa Barat, situasi politik semakin memanas. Berbagai manuver politik dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu yang cenderung dekat dengan kekuasaan.
Dampaknya balonbup yang menjadi sasaran manuver politik yang tidak bertanggung jawab, meradang. Ini seperti yang dialami balonbup dr. Cecep M Wahyudin.Alat peraga sosialisasi yang dipasang relawan Sahabat Muda DC di perempatan jalan Warungkondang, tiba-tiba ditutup baliho milik Pemkab Cianjur tanpa pemberitahuan.
Padahal, pemasangan baliho tersebut resmi berbayar karena sudah didaftarkan ke Badan Pengelolaan dan Pendapatan Daerah. Bahkan, masa berlakunya berakhir pada Maret 2020. Rabu (22/1), dr Cecep bersama timnya mendatangi lokasi pemasangan baliho. Mereka pun membuka kembali baliho yang menutupi alat peraga sosialisasi.
“Jadi, ini (alat peraga sosialisasi) yang pasang relawan Sahabat Muda DC. Relawan ini anak-anak milenial yang mendukung saya. Kemarin saya dapat laporan, kalau baliho yang dipasang diganti,” kata Cecep kepada wartawan, Rabu (22/1).
Para relawan Sahabat muda DC, merasa heran dengan penggantian media baliho tersebut. Pasalnya, mereka telah membayar pajak reklame,”Saya bayar pajak sewanya sampai Maret,” ungkap Cecep.
Pengusaha muda itu menyayangkan terjadi penggantian reklame itu tanpa pemberitahuan. Cecep pun mengendus penggantian reklame itu terkesan ada unsur politis menghadapi Pilkada Kabupaten Cianjur,”Saya berikan motivasi kepada para relawan agar tetap bersemangat. Jangan sampai redup perjuangan mereka,” ujarnya.
Alat peraga sosialisasi milik balonbup dr Cecep, berukuran 6×4 meter tersebut sudah dipasang sejak 20 Desember 2019. Masa durasinya berlaku selama tiga bulan dan berakhir pada Maret 2020 melalui jasa advertising Bento Kreasi Mandiri senilai Rp9,5 juta.
Cecep mengakui, saat ini tensi politik di Cianjur sekarang mulai menghangat dan pihaknya mengharapkan dalam menghadapi pesta demokrasi ini tidak ada istilah jegal-menjegal secara sistematis, terstruktur, dan masif.
Diapun menunggu itikad baik dari penyedia jasa advertising dan Pemkab Cianjur. Seandainya tidak menemukan solusi, Cecep sudah menyiapkan kuasa hukum untuk melayangkan somasi kepada jasa advertising dan Pemkab Cianjur.
“Intinya, kalau penggantian reklame ini berkaitan dengan Pilkada 2020, seharusnya tidak usah melakukan hal-hal seperti itu karena perjalanannya masih panjang. Siapapun yang akan mencalonkan nanti, harus bisa menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik,” ungkapnya.
Selaa ini Cecep. selalu menekankan kepada tim maupun para relawan agar patuh terhadap aturan. Utamanya pemasangan alat peraga sosialisasi yang mesti legal dengan mendaftarkan dan membayar pajaknya, dan pemaangannya tidak asal tempel.
Disamping itu, pihaknyan melarang pemasangan alat peraga di pepohonan,” Itu tidak baik. Kalau memang mau dukung saya, cara-caranya harus elegan,” ucapnya. (Man Suparman)