Sampit, Koranpelita.com.
Olahraga catur jika kita terapkan nilai filosopinya untuk kehidupan sehari hari, akan membuat kita sebagai pemenang dalam hidup. Itulah salahsatu nilai positif dari permainana catur, diantaranya akan membuat orang kritis dan membuat keputusan yang terbaik untuk keluar dari masalah.
Menurut Irwan Fakhrudin mantan atlet catur Kalteng yang kini seorang pemerhati di Sampit, jalan panjang nan berliku harus dilalui seorang pecatur untuk menggapai gelar grand master (GM).
Rentangwaktu untuk meraih sukses pun tergolong lama. Bisa sampai 10 tahun, bahkan lebih. Maka pecatur kelas dunia biasanya punya mental kuat. Perjuangan panjang pun kadang kala tak berujung sukses. Lebih dari itu, seorang pecatur harus punya kesabaran dan tekad kuat menekuni profesinya.
Persaingan menambah elo kian tahun tambah ketat.Jika di era 1990-an pecatur yang memiliki elo rating di atas 2600 baru 15 orang,kini tahun 2020 sudah 70 orang.
Bahkan yang bee-elo rating di atas 2700 sudah 20 orang. Jika sudah meraih elo rating tinggi, para pecatur tetap harus rajin bertanding,agar nilai elo-nya tidak turun.Selain itu, dari sisi materi, para pecatur juga tidak bergelimang uang.Misalnya kejuaraan Kelompok Umur (KU) tidak memberikan hadiah uang yang banyak, melainkan hanya medali dan piala saja.
Barulah di turnamen/kejuaraan dunia, hadiah uang besar disediakan.Kisah sukses almarhum GM H Ardiansyah bisa menjadi inspirasi, dari umur 14 tahun ikut kejuaraan sampai menjadi juara nasional termuda ketika itu, tahun 1969 pas Kejuaraan Nasional Catur di Banjarmasin.
Sejaksaat itu perjalanan karier dan prestasi beliau moncer sampai puncaknya meraih gelar grand master (GM) di olimpiade catur Dubai tahun 1985. Hingga akhir hayatnya, banyak prestasi yang membanggakan diraih beliau baik level nasional maupun internasional!
Almarhum adalah panutan dan inspirasi bagi pecatur muda, khususnya di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi, menjadi pecatur kelas dunia! Yang bisa mengharumkan nama daerah dan Indonesia.Wallahu’alam bish-shawab. ( Ruslan AG).