Palangka Raya, Koranpelita.com
Perlambatan pertumbuhan ekonomi global diprediksi bakal mempengaruhi kondisi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di tahun 2020 berjalan ini.
Berdasarkan kajian Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalteng, perlambatan tersebut terutama disebabkan penurunan volume perdagangan di Asia.
Penurunan volume perdagangan terutama bersumber dari kinerja perdagangan emerging market Asia. Seiring dengan penurunan volume perdagangan, kegiatan produksi di berbagai negara juga menunjukkan penurunan, terang Dery IkaPuspitosari, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalteng saat menyampaikan rilis Kajian Ekonomi Kalteng Tahun 2019 di Palangka Raya, Jumat (10/1) siang.
Di hadapan insan pers dari berbagai media massa, Dery menyebut, perlambatan ekonomi global berpengaruh pada penurunan volume perdagangan dan harga komoditas global, termasuk harga minyak.
Dery yang hadir didampingi Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) Muttaqim, Kepala Unit Pengawasan Sistem Pembayaran PUR dan Keuangan Inklusif Sudiro, serta analis Perwakilan BI Provinsi Kalteng Yudo Herlambang dan Farid T, melanjutkan, terkoreksinya laju pertumbuhan ekonomi Kalteng di tahun 2020 terutama dipengaruhi pengurangan permintaan impor batu bara oleh negara lain, khususnya Tiongkok. Padahal, ekspor batu bara merupakan komoditas ekspor unggulan Bumi Tambun Bungai saat ini di samping minyak CPO.
Kendati demikian, lanjut Dery, secara umum ekonomi Kalteng pada tahun 2020 diprakirakan tetap tumbuh tumbuh pada kisaran 5,9 persen – 6,3 persen (year on year). Pertumbuhan permintaan konsumsi rumah tangga diprakirakan menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi itu, di samping peningkatan konsumsi pemerintah sehubungan dengan penyelenggaran pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) tahun ini.
Adapun dari sisi penawaran, tetap terjaganya kinerja lapangan usaha pertanian dan perdagangan diprakirakan ikut menopang pertumbuhan ekonomi. Produktivitas perkebunan kelapa sawit diperkirakan meningkat seiring bertambahnya masa produktivitas tanaman.
“Secara keseluruhan, diprakirakan inflasi Kalteng tahun 2020 akan berada pada rentang 3,5 persen – 3,9 persen year on year dengan kecenderungan menuju batas atas. Meskipun meningkat, capaian inflasi tahun 2020 diprakirakan masih berada dalam rentang target inflasi Kalteng yang berada pada angka 3,0±1,0 persen year on year, tandasnya. (sut)