Sampit, Koranpelita.com.
Irwan Fakhrudin , seorang pemerhati yang tinggal di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng, berpendapat, setiap manusia memiliki potensi yang dapat dikembangkan, dengan kata lain tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya.
Untuk mendukung potensi tersebut tentunya perlu dikembangkan budaya kerja keras dan cerdas dengan ciri bertanggung jawab, amanah, inovatif dan produktif.Pengalaman di lapangan membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat yang tidak menyentuh permasalahan, tidak konsisten, dan tidak berkesinambungan akan menciptakan ketergantungan masyarakat yang tinggi.
Karenanya, perlu memang kepedulian kita bersama sesuai bidang ilmu dan kemampuan mencari solusi yang tepat dalam rangka pemberdayaan masyarakat miskin di Kotim, guna mengurangi angka kemiskinan yang ada.
Salah satu metode pemberdayaan masyarakat yang cukup bisa diandalkan dengan menanamkan jiwa kewirausahaan kepada setiap anggota masyarakat Kotim yang telah berusia produktif (15-60 tahun) sebagai sasaran.Tugas pemerintah daerah dalam hal ini adalah mempertajam program pengelolaan dana alokasi khusus untuk penanggulangan kemiskinan dan mensinkronkan setiap program yang sama dari berbagai sektor.
Implementasi tingkat lapangan sangatlah membutuhkan kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di daerah sebagai komunitas pakar, untuk terlibat dalam perencanaan dan pemantauan serta evaluasi kegiatan dari lembaga swadaya masyarakat sebagai pendamping untuk penguatan kelembagaan masyarakat.Secara sederhana jiwa kewirausahaan berarti sikap mental yang mampu berdikari membangun diri dan lingkungan dengan cara belajar, berkreasi, berinisiatif dan berinovasi.
Watak yang dimiliki oleh seorang wirausahawan adalah ketidaktergantungan, optimisme, kebutuhan akan prestasi, kerja keras, motivasi tinggi, suka tantangan, berorientasi pada profit dan konsisten.
Untuk membangun jiwa kewirausahaan di masyarakat Kotim tentu tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan.Kita memerlukan waktu, usaha bersama, dan tekad untuk maju dalam setiap usaha yang dilakukan.
Di sinilah kesempatan kita untuk maju dan mencapai kesejahteraan dengan mengembangkan kemampuan dan potensi diri yang ada, dengan difasilitasi oleh pemerintah daerah Kotim melalui bantuan kemudahan akses bantuan institusi perbankan dan pelatihan (Balai latihan kerja).
Kembali kepada angka kemiskinan yang ada di Kotim,kata kunci untuk menguranginya menurut saya adalah membangun jiwa kewirausahaan dalam segenap kehidupan masyarakat Kotim, untuk menciptakan lapangan kerja baru yang padat karya.Mengapa tidak kita coba dan sekarang? (Ruslan AG).