Jakarta, Koranpelita.com
Ratusan pemuda diterjunkan ke lokasi banjir dan longsor di DKI Jakarta, Jabar, dan Banten. Banjir terjadi diantaranya karena 144 tanggul jebol.
Sebanyak295 pemuda ditugasi mengidentifikasi permasalahan, menyusun langkah penanganan serta melakukan pendataan kerusakan sarana prasarana akibat banjir.
” Sudah sejak terjadi bajir langsung diterjunkan melakukan survei _rapid assesment_ terhadap penyebab bencana banjir di wilayah Provinsi Banten, DKI Jakarta,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, kemarin.
Berdasarkan hasil surveisurvei di 5 wilayah koordinasi meliputi Korwil I Jakarta, Tangerang, Bekasi, telah teridentifikasi 178 titik banjir/genangan yang tersebar pada 1 Januari 2020 .
Banjir disebabkan antara lain adanya tanggul jebol (44 titik), drainase tersumbat (3 titik), kapasitas drainase terlampaui (13 titik), pintu air rusak (11 titik), pompa tidak berfungsi (2 titik) seperti di Kampung Pulo Jakarta Timur dan Pondok Gede Permai di Jatiasih Bekasi, sedimentasi (19 titik), penumpukan sampah (17 titik), limpasan air dari sungai/saluran (62 titik), longsor (1 titik), dan genangan di jalan tol (6 titik).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, hasil survei lapangan harus segera ditindaklanjuti dengan penanganan jangka pendek dan jangka menengah. Untuk jangka pendek, telah teridentifikasi sebanyak 114 titik yang harus segera ditangani sekaligus antisipasi menghadapi curah hujan tinggi yang menurut perkiraan BMKG masih akan terjadi pada 11-15 Januari 2020.
Sedangkan penanganan jangka menengah terdapat 64 lokasi. “Penanganan jangka pendek harus dilaksanakan mulai pekan ini dengan tetap berkoordinasi dengan Pemerintah setempat (provinsi/kabupaten/kota),” kata Menteri Basuki.
Penanganan jangka pendek seperti tanggul jebol telah dilakukan dengan pemasangan kantong geobag/sandbag, pengerukan sedimen, dan pembersihan sampah serta perbaikan tanggul/talud di 20 titik misalnya di Kali Kampung Ambon, Kecamatan Pulo Gadung dan 11 titik di Kali Bekasi Kemang Pratama.
Penanganan banjir akibat pompa air tidak berfungsi seperti di Kampung Pulo, Jakarta Timur dengan pengecekan kondisi pompa dan komponen genset, penambahan personil operator pompa ketika curah hujan tinggi serta penambahan peralatan pendukung seperti _mobile pump_.
Selain itu, penanganan 6 titik genangan di jalan tol yang disebabkan drainase tersumbat seperti di KM 36 Tol Cipali, KM 24-25 Tol Cikampek, dan KM 19 Jakarta – Cikampek dengan membongkar saluran drainase/gorong-gorong yang tersumbat. Penanganan banjir di Tol Dalam Kota KM 14 (Universitas Taruma Negara) yang disebabkan rembesan Kali Grogol.
Selanjutnya dilakukan penanganan jangka menengah, untuk kawasan yang berisiko tinggi.
Seperti Perumahan Taman Mangu Indah di Kota Tangsel dan Puri Kartika Bekasi, Kampung Pulo dan Pulo Gadung di Jaktim, dan Bukit Duri Jaksel. Kemudian Perum Vila Mutiara, Cikarang Bekasi Laut di Kabupaten Bekasi, Tanggul Pantai Eksisting Pluit di Jakut serta Bendung Gerak di Kota Bekasi.
“kita siapkan design Kali Bekasi dilanjut dengan konstruksi,” tutur Basuk. (oto)