Jakarta,Koranpelita.com
Korban penipuan First Travel akan dijanjikan untuk diberangkatkan ke tanah suci oleh 7 orang inisiator. Di antaranya adalah Fuad Hasan Masyhur sebagai Ketua Pembina dan Ali M. Amin sebagai Ketua Gerakan #SaveTheirUmra. Anggota lainnya meliputi Asrul Azis Taba, Baluki Ahmad, Magnatis Chaidir, Artha Hanif dan Muharom Ahmad.
Fuad Hasan Masyhur sebagai Presiden Direktur PT. Maktour merasa prihatin melihat kejadian yang nenimpa sekitar 63 ribu calon jamaah haji gagal berangkat.
Menurutnya melalui gerakan kemanusiaan #SaveTheirUmra diprakarsai oleh para pengusaha yang berkecimpung dibidang biro perjalanan umroh dan haji. Selain itu, Fuad mengkritisi pemerintah karena dinilai lambat dalam merespon korban penipuan First Travel terutama Kementerian Agama.
“Jadi save their umroh ini, kami dari 7 inisiator mencoba untuk mengatasi permasalahan mereka seperti lounching dan konferensi pers pada tanggal 5 Desember 2019 hingga saat ini. Baik dari pemerintah belum ada respon khususnya Kementerian Agama itu tidak ada,” ujar Fuad Hasan Masyhur Selaku Presdir PT Maktour kepada Koranpelita.com di Jakarta ,pada Jum’at (27/12/2019).
Dikatakan Fuad para korban penipuan perjalanan haji dan umroh First Travel segera mendaftar dikantor sekertariat dibilangan Cipinang Cempedak 1 No. 45, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Namun demikian, tak lupa, Fuad mengingatkan jika korban ingin melaporkan hal tersebut harus melengkapi data-data untuk diverifikasi. Saat ini, kantor sekretariat pengaduan korban First Travel berangsur berdatangan sllih berganti. Untuk jam operasional itu sendiri, diutarakan dia dibuka mulai pukul 09.30 Wib dengan membawa data yang akurat.
“Tujuan dibuatnya kesekretariatan itu untuk memverifikasi semua korban-korban yang terjadi. Mulai tadi dari jam 9.30 mulai ada yang berdatangan membawa data-data dan ada yang datang tidak membawa data yang kurang akurat,” imbuhnya.
Menurut Fuad dalam hal ini #SaveTheirUmra akan memprioritaskan pelayanan terhadap korban First Travel dengan latar belakang ekonomi lemah dan khusus lansia. Pengusaha Biro Perjalanan Umroh dan Haji itu juga mengajak masyarakat untuk dapat meringankan penderitaan korban penipuan yang diketahui hartanya dikuasai oleh negara.
“Kita ketahui semua, bahwa pengadilan sudah menetapkan bahwa harta pemilik dari korban First Travel itu dialihkan ke negara. Berangkat dari situ keprihatinan kami tujuan mencoba sesuai dengan kemampuan kami dan dengan tahap awal kami akan memberangkatkan 1000 orang,” ujarnya. (han)