Kurs dollar sampai hari sabtu, (16/3/2019) Rp.14.269,00. Mencermati hal itu, pengurus BPP Gapensi, Hardini Puspasari mengatakan Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dianggap menjadi momentum tepat bagi Pemerintah Indonesia untuk melindungi daya saing pengusaha pribumi.
“Momentum tepat itu terbentuk jika pengusaha pribumi mampu meningkatkan kapasitas produksinya bagi kebutuhan masyarakat di dalam negeri dan untuk ekspor,” katanya di hotel Sultan, Jl.Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat(15/3/2019).
Menurutnya, kebutuhan masyarakat domestik tercukupi dan berpotensi memangkas impor kebutuhan masyarakat .
“Karena itu, peran pemerintah melindungi pengusaha pribumi sangat diharapkan. Agar menciptakan berbagai regulasi yang dibutuhkan untuk menumbuhmenumbuh ke pengusaha pribumi handal,” paparnya.
Ia menginginkan pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang memperhatikan kalangan pengusaha lokal yang terdampak efek pelemahan mata uang rupiah.
“Beberapa hal harus dilakukan pemerintah dan menjadi perhatian Gapensi, bagi pengusaha lokal saat menghadapi dampak pelemahan rupiah,” ucapnya.
Dikatakannya, beberapa kebijakan itu antara lain pemberlakuan secara masif Sertifikasi Nasional Indonesia (SNI) bagi seluruh produk-produk Indonesia.
“Perlunya memberikan ruang luas bagi produk-produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk melakukan promosi masif di banyak wilayah Indonesia,”tandasnya.
Ia mencontohkan agar pemerintah menerbitkan kebijakan yang mengizinkan UMKM melakukan promosi produknya di banyak tempat seperti perhotelan, mal, dan tempat umum lainnya, serta mendukung promosi UMKM ke seluruh Indonesia dengan anggaran pemerintah.
“Tentu saja, dukungan promosi ini harus melalui seleksi ketat bagi setiap UMKM yang akan tampil. Namun paling tidak, pemerintah memberikan dukungan nyata dan cepat untuk membantu UMKM bisa tetap tumbuh dan berkembang meski di tengah pelemahan rupiah saat ini,” bebernya.(dohan)