Purbalingga, Koranpelita.com
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo harus memberi treatment khusus untuk merealisasikan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga. Berbeda dengan pembangunan Bandara Ngloram di Kabupaten Blora yang prosesnya berjalan cepat.
Menurut Ganjar Pranowo, setelah beberapa waktu lalu mengecek pembangunan Bandara Ngloram, orang nomor satu di Jateng ini, mengecek progres pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, Rabu (18/12). Namun dua bandara tersebut tengah dikebut pengerjaannya.
“Sekarang sedang kejar-kejaran dua bandara di Jawa Tengah. Ngloram dan di sini (Bandara Jenderal Besar Soedirman). Inilah bandara yang sudah puluhan tahun tidak selesai-selesai, sekarang kita dorong terus dengan kementerian perhubungan dan TNI AU,” kata Ganjar.
Meski pengerjaannya dimulai hampir bersamaan, Menurut nya, jika ditengok progresnya sangat berbeda. Jika pengerjaan runway Bandara Ngloram sudah mencapai 90 persen lebih, di Bandara JB Soedirman baru mencapai 14 persen. Hanya proses pengerjaan kedua bandara tersebut memerlukan treatment yang berbeda.
“Bedanya jauh sekali, lebih complicated yang di sini. Ini juga lebih gede. Kita ada urusan (pembebasan) tanahnya, AMDAL, melanjutkan pengerjaan yang awalnya milik TNI AU, yang runwaynya masih tanah,” katanya.
Dijelaskan, untuk tahap pertama ini runway akan dibangun sepanjang 1,6 km. Selanjutnya pada tahap kedua akan diperpanjang hingga 2,5 km. Untuk merealisasikan itu Pemprov Jateng telah mengucurkan Rp 50 miliar untuk pembebasan 69 bidang tanah. berharap pada lebaran tahun 2020 bandara tersebut bisa digunakan pendaratan pesawat.
“Setelah pengerjaan runway ini beres, kurang lebih 3-4 bulan, akan dilanjutkan pengaspalan. Mudah-mudahan lebaran bisa kita pakai, minimal untuk ujicoba. Kalau 1,6 km ya paling pesawat ATR,” kata Ganjar.
Ganjar yang didampingi Danlanud JB Soedirman dan projects manager Hutama Karya, mengecek langsung proses pengerjaan tanah. Pihaknya terkagum dengan teknik pengolahan tanah tersebut yang di Indonesia hanya digunakan di dua tempat, yakni di Bandara Soekarno-Hatta dan JB Soedirman.
“Progresnya bagus. Ini sedang pengerjaan perbaikan tanah atau kolom grouth modular. Ternyata tekhniknya itu hanya ada, di bandara Soekarno-Hatta dan di sini. Itu teknologi luar biasa. kita sudah melihat perkembangannya mudah-mudahan bisa cepat selesai,” katanya.(sup)