Surabaya, Koranpelita.com
Sedikitnya 2.500 Prajurit Antap, prajurit siswa dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) menggelar peringatan Hari Bela Negara ke-71 tahun 2019. Peringatan yang dilaksanakan dengan sederhana tersebut dipimpin langsung Direktur Doktrin (Dirdok) Kodiklatal Laksma TNI Antongan Simatupang yang dilaksanakan dilapangan Laut Maluku Kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya.
Sedangkan Komandan Upaca dalam pelaksanaan hari Bela Negara tersebut dijabat oleh Letkol Laut (E) Fahrizal yang jabatan sehari-harinya sebagai Komandan Sekolah Perwira Pusdiklek Kodikdukum Kodiklatal.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam sambutan yang dibacakan Dirdok Kodiklatal Laksma TNI Antongan Simatupang menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi bangsa dan negara kita, semakin hari semakin berat dan beragam bentuknya sebagaimana yang telah diingatkan oleh bung karno, bahwa perang modern bukan sekedar perang militer, melainkan peperangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian, tidak hanya militer yang berperan membangun ketahanan indonesia, tapi juga menuntut peran seluruh komponen bangsa demi kelangsungan hidup dan keutuhan NKRI.
Menurutnya semakin beragamnya ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi bangsa ini, hanya bisa dihadapi dengan keberagaman keahlian yang saling terkait dan mengisi. Disinilah terletak relevansi tekad kita untuk mewujudkan SDM unggul demi kemajuan Indonesia yang kita canangkan sebagai tema peringatan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-74.
“Manusia Indonesia yang unggul adalah prasyarat utama untuk mengisi kemerdekaan sebagai modal dasar pembangunan kita di segala bidang kemerdekaan ini jualah yang menjadi pedoman bagi kita semua untuk melaksanakan bela negara,” tegasnya.
Aksi nasional bela negara juga melengkapi keahlian sdm kita dengan pengamalan nilai-nilai bela negara yangmeliputi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, kesetiaan dan keyakinan kepada pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara, serta kemampuan awal bela negara dan semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
“Ke depannya, kita semua mengharapkan agar aksi nasional bela negara di segenap gatra kehidupan nasional dapat semakin terstruktur, sistematif dan massif dengan prioritas dan implementasi yang terukur sesuai dengan persepsi dan aspirasi masyarakat seluas-luasnya,” ujarnya. (ay)