Semarang, Koranpelita.com
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka peluang bagi kalangan profesional, untuk menjadi pengelola Stadion Jatidiri.
Terlebih pemerintah provinsi ingin menjadikan kompleks Jatidiri menjadi kawasan ekosport tourism.
Stadion berkapasitas 45.000 single seat itu, terdiri dari tiga lantai tribun dan ditunjang dua lift. Untuk eksterior dan interiornya didesain merepresentasikan budaya Jawa. Diimpikan menjadi stadion termegah ketiga di Indonesia setelah GBK dan Jakabaring, stadion itu menggunakan rumput Italia dan ditunjang lampu yang persis dipakai Gelora Bung Karno.
“Nanti pengelolaannya kita harapkan bukan dari Pemda tapi kita carikan profesional untuk mengelola. Sehingga mereka yang mengelola punya pengalaman untuk bisnis properti. Sehingga dia bisa menjual, merawat,” kata Ganjar saat mengecek pengerjaan lintasan atletik di Stadion Jatidiri, Jumat (13/12/2019).
Dengan sistem pengelolaan seperti itu, Ganjar berharap, Jatidiri tidak terus-menerus bergantung pada pembiayaan dari negara.
“Sehingga tidak semuanya dibiayai oleh negara. Dan publik bisa menyewa. Jangan-jangan dengan seperti itu bisa untung lebih banyak,” katanya.
Dijelaskan, saat ini pembangunan Stadion Jatidiri telah merampungkan tahap ke empat, yang meliputi atap stadion, aluminium composite panel (ACP), track lintasan atletik standar Intenational Association of Athletics Federations (IAAF) dan mecanical electric.
Secara total stadion yang menyerap anggaran mencapai Rp 1,1 triliun itu bakal rampung akhir 2020. Namun saat meninjau pihaknya mengaku ada beberapa pengerjaan tampak takjub dengan kelebihan yang dimiliki.
“Kita melihat perkembangan pembangunan GOR Jati diri, yang publik banyak menunggu. Dengan segala banyak ceritanya. Kini perkembangannya sangat menarik, sangat bagus. Untuk joging track seperti ini di Indonesia ada tiga, di GBK, Jatidiri dan Papua. Ternyata membuatnya tidak gampang,” katanya.
Karena besarnya biaya pembangunan stadion dan komplek Jatidiri, Ganjar berharap kontraktor tidak main-main. Oleh karena itu, meminta masyarakat untuk turut mengawal agar tidak ada penyelewengan.(sup)