Surabaya, Koranpelita.com
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P mengunjungi sarang Petarung, bertempat di Bhumi Sarang Petarung Ksatrian Marinir Karang Pilang Surabaya. Selasa (10/12).
“Secara khusus dan cukup mendadak saya mengunjungi sarang Petarung di Karang Pilang ini. Tujuan saya siang ini untuk mengucapkan terima kasih dan rasa bangga saya kepada para Prajurit Petarung Marinir yang telah mengamankan rangkaian proses Demokrasi di Negeri ini,” tegas Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., dihadapan 800 Prajurit Marinir.
Sebelum memberikan pengarahan, Panglima TNI menyaksikan Demo Gun Drill dilanjutkan yang dilaksanakan para Prajurit Petarung di Lapangan Tembak FX. Soepramono dan dilanjutkan foto bersama. Selesai dari lapangan tembak, Panglima TNI melaksanakan Ibadah Shalat Dzuhur berjamaah dengan Prajurit, Kemudian Panglima TNI beserta rombongan bergeser menuju Indoor Sport Area untuk menyampaikan Pengarahan bagi Prajurit.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa Tren ancaman saat ini bersifat eskalatif, mixed, terjadi dalam tempo yang tinggi tetapi dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Seperti aksi-aksi Kelompok Separatis Papua, terorisme, pelanggaran wilayah, bencana alam di beberapa tempat sekaligus, kebakaran hutan, konflik sosial dan kerusuhan massal yang diinisiasi oleh penyebaran berita-berita bohong dan faham radikalisme.
Menurutnya, situasi ini membutuhkan organisasi TNI yang adaptif, siap dikerahkan setiap saat dan siap menghadapi perubahan eskalasi serta perubahan misi operasi. “Bagi pasukan Marinir, saya percaya tuntutan tugas seperti ini bukanlah hal yang baru. Dari dulu Marinir TNI AL selalu siap digerakkan sesuai dengan perintah Pimpinan untuk menanggulangi setiap ancaman,” tegas Panglima TNI.
Ditegaskannya, Korps Marinir harus siap mengalami perubahan dan beradaptasi dengan tuntutan jaman. Menghadapi masa depan, kita jangan alergi terhadap perubahan. “Untuk itulah sejak awal saya telah menetapkan 11 Program Prioritas TNI yang diantaranya adalah menjadikan TNI sebagai organisasi yang adaptif. Telah didesain konsep gelar kekuatan TNI yang terus mengalami perubahan dan penyesuaian seiring perkembangan jaman,” tegas Panglima TNI.
Dalam kegiatan ini juga, Panglima TNI menekankan agar Satuan Marinir yang bertugas di berbagai operasi, harus dapat bekerja sama dengan berbagai instansi yang terkait. Termasuk satuan-satuan matra lain, Polri, Pemda, dan tokoh masyarakat setempat.
“Prajurit-prajurit Marinir adalah prajurit yang sangat dibanggakan oleh rakyat Indonesia. Marinir sejak dahulu dikenal sebagai prajurit yang memiliki disiplin tinggi, kehormatan, loyalitas yang tinggi serta semangat jiwa korsa (esprit de corps) yang kuat,” Ungkap Panglima TNi.
Prajurit Marinir tidak boleh kehilangan disiplin, kehormatan, loyalitas, dan menggadaikan jiwa korsa pada rantai komando yang maya atau tidak jelas.
Kegiatan dilanjutkan Panglima TNI makan siang bersama dengan para Prajurit Petarung. Turut hadir mendampingi Panhlima TNI, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Mintoro Yulianto, S.Sos., M.Si., Aslog Panglima TNI, Marsda TNI Kukuh Sudibyanto, Askomlek Panglima TNI, Laksda TNI Lutfi Syaefullah, S.H., M.M., MMDS, beserta segenap Prajurit Marinir.(ay)