Gonjang-ganjing di Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI), menyusul diberhentikannya Helmy Yahya sebagai Direktur Utama, semakin panas. Apalagi, Helmy menyebut, pemberhentian dirirnya oleh Dewan Pengawas LPP TVRI, cacat hukum.
Menurut Indonesian Research and Survey (IRES), Dewan Pengawas sebenarnya memiliki kewenangan melakukan pemberhentian sementara Direktur Utama TVRI. Indrayadi M.Si selaku Direktur Eksekutif IRES menegaskan bahwa LPP TVRI oleh Presiden diberikan mandat agar dipimpin oleh Dewan Pengawas yang bersifat Kolektif. Dewas yang kolektif itu, dipimpin oleh Ketua Dewas sebagai orang tertinggi di LPP TVRI.
Berdasar hal itu, maka keputusan yang diambil oleh Dewas TVRI, pasti memiliki landasan yang sangat kuat. “Kita harus berpikir jauh kevdepan. Jangan membuat konflik yang malah membawa kemunduran, harusnya bisa legowo menerima punishment tersebut,” kata Indrayadi.
TVRI, tambahnya, perlu sosok muda, progresif serta berintegritas dalam memimpin TVRI. Sebab, TVRI adalah media informasi penting yang dimiliki oleh negara ini. Meski demikian, ironisnya, TVRI makin lama makin tidak diminati, khususnya oleh generasi muda.
Oleh karena itu, menurut Indrayadi, jika muncul usulan nama sebagai calon untuk menggantikan Dirut yang sudah diberhentikan itu, seyogyanya dapat didukung. Tentu, dengan catatan yang bersangkutan memiliki akselerasi dan terobosan baru untuk melakukan pembenahan sistem di TVRI.
Dan, Indrayadi melihat, ada sosok muda yang potensial untuk didukung bersama. Ia adalah Ali Nasrullah yang diusulkan oleh beberapa jurnalis senior. “Saya melihat sangat cocok. Karena Ali Nasrullah adalah sosok muda yang tepat untuk mengisi kekosongan Direktur Utama TVRI saat ini,” terang Indrayadi.
Pengalaman Ali, masih menurut Indrayadi, lebih dari cukup. “Sepengetahuan saya, Ali Nasrullah juga memiliki media dan saat ini menjadi Sekjen Asosiasi Wartawan. Kalau memiliki media, maka dia pasti paham manajemen bisnis media. Dan sebagai sekjen organisasi profesi wartawan, maka dia tahu betul daya kreatif. Termasuk eksplorasi gagasan dari para wartawan untuk perbaikan konten acara di TVRI,” demikian Direktur Eksekutif IRES Indrayadi.(cah)