Bandung, Koranpelita.com
Perwira siswa Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI merupakan salah satu aset terbaik bangsa yang akan menjadi kuat jika ada interoperabilitas yang baik antar seluruh matra dan juga dengan kepolisian, karena semuanya saling membutuhkan untuk menjaga bangsa dan negara ini.
“Kalian adalah aset-aset terbaik bangsa yang harus berpikir dan berjiwa besar sebagai suatu bangsa,” tegas Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., saat memberikan ceramah pembekalan kepada perwira siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) XLVI Sesko TNI di gedung Grha Widya Adibrata, Bandung, Kemarin.
Dalam ceramahnya, pada bagian pertama membahas postur TNI AU yang ideal dihadapkan pada kondisi geografi dan potensi ancaman sesuai perkembangan lingkungan strategis. Kasau mengatakan selain menimbang potensi ancaman, acuan penyusunan konsep postur kekuatan TNI AU adalah gelar kekuatan yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
“Untuk itu TNI AU menetapkan kekuatan udara yang ideal adalah kekuatan yang dapat melindungi seluruh wilayah udara nasional, yang terdiri atas 1/3 wilayah daratan ditambah dengan 2/3 wilayah lautan,” ujar Kasau.
Selanjutnya, berkaitan dengan strategi dan kebijakan dalam pembinaan kekuatan TNI AU, Kasau menitikberatkan pada dua poin penting, yakni tercapainya kemampuan operasional yang optimal, serta mantapnya berbagai lembaga pendidikan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni.
Sementara itu, dalam hal implementasi manajemen internal TNI AU, Kasau menceritakan pola pengelolaan internal yang dilakukannya, yaitu selalu berusaha menemukan cara-cara yang tidak biasa dalam arti kritis namun tetap sesuai aturan.
“Seorang perwira menengah TNI, apalagi lulusan Sesko TNI, harus bisa menjadi perwira yang kritis dalam menyikapi dinamika kedinasan,” kata Kasau.
Menurut Kasau, perwira harus mampu menganalisis, memahami, menarik kesimpulan, dan mengevaluasi semua permasalahan dan situasi yang dihadapi sehingga dapat melahirkan sebuah keputusan dan aksi yang tepat terhadap segala permasalahan tersebut.
“Di era informasi seperti saat ini, di mana perubahan terjadi sangat cepat, kemampuan berpikir kritis akan menjadi senjata utama untuk meraih keuntungan kompetitif (competitive advantage) dalam berbagai bidang penugasan,” tambah Kasau.
Sebelum mengakhiri pembekalannya, Kasau juga berpesan kepada para pasis Dikreg XLVI Sesko TNI untuk selalu berkolaborasi, bersinergi, dan berpadu.
“Ubahlah cara berpikir (mindset) kalian agar mampu berkolaborasi, bersinergi, dan berpadu untuk menjadi daya penggentar terkuat dalam mengadang segala ancaman terhadap keutuhan dan kedaulatan NKRI,” pungkas Kasau.
Pembekalan diikuti 145 perwira, terdiri dari 67 perwira TNI AD, 40 perwira TNI AL, 26 perwira TNI AU, 12 perwira Polri, dan dihadiri Dansesko TNI, Wadansesko TNI, Aspers Kasau, Danseskoau, Dankoharmatau, Dankorpaskhas, Kadiswatpersau serta para pejabat Sesko TNI.(ay)