Banjarmasin, Koranpelita.com
Puluhan massa yang tergabung dalam Federasi Sarikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Rabu (28/11/2019) menggelar unjukrasa didepan kantor DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel)
Gabungan pekerja dan mahasiswa tersebut menolak upah kerja murah dan menolak kenaikan tarif BPJS yang akan diberlakukan pemerintah pusat.
Perwakilan BEM Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, M Ghulam, dalam orasinya, mengingatkan, bahwa pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Karenanya jika biaya kesehatan dibebankan kepada masyarakat, maka negara gagal melaksanakan amanat undang-undang.
Untuk itu massa pun mendesak agar wakil rakyat di tingkat provinsi mampu memperjuang hak-hak rakyat melalui rapat dan pembahasan baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat.
” Kita minta wakil rakyat agar sungguh memperjuangkan kepentingan rakyat,” tandasnya.
Ketua FSPMI Kalsel, Nyoeyoen Indarto, meminta wakil rakyat bersama dinas tenaga kerjs juga memperjuangkan soal upah kerja murah ini.
Sejumlah angota Komisi IV DPRD Kalsel, membidangi ketenagakerjaan, pendidikan dan kesehatan, diantaranya H Atailah pun turun menemui massa yang dijaga ketat aparat kepolisian, yang dipimpin Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sumarto, Kabag OPS Kompol Rizal, Kasa Intel, Kompol Zainuri. (Ipik)