Kamboja, Koranpelita. Com
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., menyampaikan tiga gagasan pokok untuk mewujudkan stabilitas keamanan laut di Kawasan Asia Tenggara, pada hari ketiga, Rabu (27/11) pelaksanaan kegiatan ASEAN Navy Chiefs Meeting (ANCM) ke-13 yang dibuka secara resmi oleh Wakil Perdana Menteri Kamboja merangkap Menteri Pertahanan Nasional, Samdech Pichey Sena Tea Banh di Ball Room Sokha Angkor Resort, Siem Reap, Kamboja.
Gagasan pertama adalah peningkatan kerjasama Angkatan Laut yang sejalan dengan kerangka kerja ASEAN untuk membentuk kekuatan regional bersama, termasuk di dalamnya kerjasama pertemuan tingkat tinggi, bantuan kemanusiaan dan bencana alam, latihan dan operasi bersama, serta pendidikan. Kedua adalah prinsip ‘ASEAN Centrality’ sebagai pondasi dalam membangun kekuatan Angkatan Laut di kawasan di mana Indonesia sangat mendukung konsep ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dengan menggunakan organisasi ASEAN sebagai ‘pemeran utama’.
Hal ini hendaknya juga diadopsi oleh Angkatan Laut negeri-negara ASEAN dan ketiga adalah peningkatan kemampuan Maritime Domain Awareness melalui mekanisme pertukaran informasi. Sifat alamiah dari ancaman maritim adalah lintas batas, lintas negara dan banyak aktor. Untuk itu pertukaran informasi adalah hal yang sangat fundamental dalam menghadapi tantangan maritim.
Kegiatan ASEAN Navy Chiefs Meeting (ANCM) ke-13 yang mengangkat tema “Enhancing Cooperation for Sustainable Security at Sea” ini dihadiri para pemimpin Angkatan Laut negara-negara ASEAN, di antaranya Commander Royal Cambodian Navy Admiral Tea Vinh, Panglima TLDM Laksamana Tan Sri Mohd Reza bin Mohd Sany, Commander of Royal Brunei Navy First Admiral Dato Seri Pahlawan Haji Othman bin Haji Suhaili, Commander-in-Chief Myanmar Navy Admiral Tin Aung San, Chief of Republic of Singapore Navy Rear Admiral Lew Chuen Hong, Commander-In-Chief Royal Thai Navy Admiral Leuchai Ruddit, Commander-In-Chief Vietnam People’s Navy Vice Admiral Pham Hoai Nam, Commander of the Naval Training Command The Philippines Navy Rear Admiral Loumer Bernabe, dan Deputy Chief of General Staff of Laos People’s Army Major General Pasith Thiengtham.
Sementara itu dalam keynote speech-nya Menteri Pertahanan Nasional Kamboja, Samdech Pichey Sena Tea Banh menyampaikan bahwa negara-negara ASEAN secara geografis terhubung oleh laut dan berada di bottle neck antara Samudera Pasifik dan Hindia, untuk itu laut menjadi bagian sangat penting bagi negara-negara ASEAN. Perkembangan situasi geopolitik global yang tidak menentu dan begitu dinamis, ditambah dengan berkembangnya berbagai ancaman non-tradisional di laut, membuat kerjasama di antara negara-negara ASEAN mutlak dibutuhkan untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan maritim di Asia Tenggara.
Selaras dengan Keynote Speech Menteri Pertahanan Nasional Kamboja, Commander Royal Cambodian Navy selaku Chairman ANCM pada sesi pertukaran pandangan strategis juga mengingatkan agar negara-negara ASEAN tidak terjebak dalam rivalitas negara-negara adidaya seperti halnya sejarah Kamboja mencatat masa lalu yang kelam di mana perang saudara berkepanjangan yang merupakan dampak dari proxy war di era perang dingin beberapa dekade lalu.
Pada kesempatan ini juga, Paban V Sopsal Kolonel Laut (P) Arif Badrudin M. Mgt., Stud., mendapatkan kesempatan untuk memaparkan rencana kegiatan internasional yang akan diselenggarakan oleh TNI AL pada tahun 2020 mendatang bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-75. TNI AL mengundang lebih dari 54 negara untuk berpartisipasi dalam International Fleet Review dan Multilateral Naval Exercise Komodo ke-4 yang akan diadakan di Jakarta, Kepulauan Seribu dan Pulau Belitung pada bulan Agustus 2020. Selain itu, akan dilaksanakan pula kegiatan ASEAN Cadet Sail dan International Cadet Seminar yang akan diselenggarakan oleh Akademi Angkatan Laut.(ay)