Sampit,Koranpelita.com.
Setelah melakukan rasionalisasi anggaran RAPBD Kabupaten Kotawaringin Timur( Kotim) Provinsi Kalteng, defisit anggaran menjadi 4, 11 dari RAPBD Kotim tahun depan sekitar Rp.1,7 triliun.
Hal ini diungkapkan Handoyo Wibowo anggota DPRD Kotim yang juga anggota badan anggaran di lembaga legislatif setempat.
Handoyo Wibowo juga mengungkapkan, RAPBD Kotim tahun 2020 diluar estimasi ini juga disebabkan,menurunnya dana bagi hasil dari pusat sekitar Rp.49 miliar, sektor PAD tahun ini yang tidak mencapai target hanya sekitar RP.240 miliar dari target Rp.300 miliar,ditambah dana hibah ke penyelenggara Pilkada sekitar Rp.50 miliar yang digelar juga tahun depan di Kotim.Juga jatuh temponya pembayaran sejumlah proyek multiyears tahun 2020 yang jumlahnya sekitar ratusan miliar rupiah lebih.
Keadaan ini membuat Kotim melakukan rasionalisasi dengan memangkas anggaran tahun depan yang tentu saja berdampak tidak mengenakkan bagi sejumlah program SOPD dan program pembangunan laiinya untuk meningkatkan pelayanan kesejahteraan kepada masyarakat. Bahkan untuk pembayaran gaji hanya dianggarkan pada bulan ke sepuluh selebihnya akan dianggarkan pada perubahan anggaran tahun 2020.
Handoyo Wibowo juga menyayangkan bagi hasil pajak kendaraan bermotor,dimana Pemprov Kalteng menerapkan bagi rata kepada semua Kabupaten/ Kota se Kalteng, padahal Kotim penyumbang juga salahsatu daerah penyumbang terbesar pajak tersebut.
Sementara itu Parimus SE Ketua Fraksi Partai Demokrat mengatakan,program pembangunan di Kotim mestinya dilakukan berdasarkan azas skala prioritas ,kebutuhan mendesak menjawab kesulitan rakyat bukan berdasarkan selera dan keinginan atau mengakomodir kepentingan lebih kecil dengan mengorbankan kepentingan yang lebih besar, yakni kepentingan rakyat dan daerah.
Ingat kita yang berada di eksekutif dan legislatif menjalankan amanah dan kepercayaan rakyat untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat dan daerah. ( Ruslan AG).