148 Calon Peneliti Indonesia Siap Meraih Gelar PhD di Belanda
Jakarta,Koranpelita.com
Nuffic Neso Indonesia bekerja sama dengan Academic Transfer kembali mengadakan PhD Recruitment. Acara ini memberikan kesempatan bagi para peneliti yang tertarik mengambil gelar PhD di Belanda untuk tatap muka dan berdiskusi langsung dengan para professor dan recruiter yang dapat menjadi pembimbing penelitian.
Kesempatan ini diharapkan dapat memfasilitasi kandidat PhD dari Indonesia untuk memperoleh Letter of Admission (LoA) dari pihak universitas Belanda yang nantinya akan membantu mewujudkan para peneliti untuk meraih gelar PhD.
Total pendaftar pada acara ini adalah 415 kandidat, namun hanya 148 kandidat yang berhasil mendapatkan temu janji dengan professor dan recruiters dari universitas Belanda. Acara ini dihadiri pula oleh pendaftar yang tidak terseleksi, walaupun mereka tidak mendapat temu janji dengan professor dan recruiters, mereka diberi kesempatan untuk berkonsultasi dengan Academic Transfer.
Proses pendaftaran PhD Recruitment bermula dari para calon peneliti melakukan pendaftaran secara online. Mereka diwajibkan untuk melampirkan curriculum vitae dan riset proposal. Pendaftar juga diwajibkan untuk memilih calon professor dan recruiters dari universitas Belanda yang sesuai dengan background dan topik riset penelitian.
“Acara PhD Recruitment 2019 menunjukkan minat dari institusi pendidikan Belanda untuk menarik peneliti Indonesia yang berbakat. Melanjutkan studi di jenjang PhD adalah mimpi dan tingkat keunggulan akademik tertinggi yang dapai dicapai oleh generasi muda serta pendalaman substansi terhadap minat,” ujar Peter van Tuijl selaku Direktur Nuffic Neso Indonesia, di Jakart Sabtu, 16 November 2019 bertempat di Erasmus Huis.
Ke-sembilan professor dan recruiters yang hadir dalam kesempatan PhD Recruitment
tahun ini mempunyai bidang – bidang penelitian yang beragam seperti tekhnik,
kewirausahaan, ilmu sosial, hukum, dan lainnya.
Jeroen Sparla selaku CEO Academic Transfer menuturkan animo masyarakat Indonesia terhadap jenjang studi PhD semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan keseriusan para pendaftar dalam mengunggah riset proposal yang semakin beragam dalam pembahasan topik. Beliau menambahkan kemampuan bahasa Inggris dari para pendaftar semakin berkualitas dibuktikan dengan penyusunan kalimat yang jelas dalam menyusun proposal riset akademis.
Melanjutkan PhD membutuhkan kemampuan berbahasa Inggris yang di atas rata – rata. “Karena mahasiswa PhD tidak hanya berkewajibkan menjelaskan ide kepada dirinya sendiri namun kepada supervisor dan khalayak ramai,” jelasnya. (Vin)