Bekasi, Koranpelita.com
Dewan Pimpinan Cabang Perempuan Bangsa (DPC PB) Kota Bekasi menggelar diskusi Politik dan Perempuan di Bekasi, Ahad 17 November 2019.
Ketua DPC Muslimat NU Hj Aisyah Aminullah HK menjadi narasumber bersama Ketua DPC PB Jawa Barat Hj Yuningsih, MM, Ketua Fatayat NU Sholihah MSI.
Ketua DPC PKB Kota Bekasi H Ahmad Ushtuchri, SE mengungkapkan eksponen perempuan di Bekasi dapat membangun sinergitas untuk memajukan kaumnya.
Selama ini kaum perempuan masih sedikit yang terlibat dalam politik, selain kesan politik milik laki-laki. Politik juga terkesan keras sehingga tidak cocok dengan perempuan.
Padahal pemerintah sudah memberikan kuota 30 persen khusus untuk perempuan. Kebijakan afirmatif ini hendaknya mendorong perempuan untuk lebih banyak terjun dalam bidang politik.
Ketua DPC Perempuan Bangsa Kota Bekasi Siti Maryam Salim mengemukakan perempuan dalam politik menghadapi kerawanan. Kodratnya sebagai ibu kadang tidak cocok dengan dunia politik yang menuntut kerja keras.
Untuk terlibat langsung dan intens membutuhkan dedikasi dan totalitas dalam bekerja. Bagaimana mungkin ibu rumah tangga harus bekerja penuh, tampa menghitung waktu.
“Saya menjadi kader dan calon anggota legislatif dua kali gagal, merasakan betul bagaimana harus berjuang di partai politik,” paparnya.
Apalagi lanjut Maryam Salim, dukungan sangat minim. Tidak ada budget dan ditengah iklim politik transaksional.
“Saya merasakan betul ketika berhadapan dengan konstituen, mereka hanya tahu suara sama dengan uang,” terangnya. (djo)