Bekasi, Koranpelita.com
Anggota DPRD Kota Bekasi Ibnu Hajar Tanjung akan berupaya keras untuk memperjuangkan aspirasi warga.
“Saya Akan Perjuangkan Setiap Kepentingan Rakyat,” tegasnya saat menjaring aspirasi, Reses kedua, di Pengasinan, Kota Bekasi Jumat malam, 8 November 2019.
Tanjung panggilan akrabnya berada di RT 2 RW 17 Kelurahan Pengasingan yang akan dilanjutkan di daerah pemilihan (Dapil) 3 yang meliputi Rawa Lbu, Bantar Gebang dan Mustika Jaya.
Ibnu Hajar Tanjung juga menyampaikan, pihaknya menyiapkan beasiswa S1 gratis. Selain bidik misi untuk siswa baru, juga menjaring aspirasi akan kita perjuangkan.
“Saya anggota banggar, banyak dengar aspirasi pertanyaan interaktif bagus, Ibnu Hajar tanjung aggota DPRD milik rakyat Kota Bekasi, netral wilayah politik besok,” tuturnya.
Tanjung ketika mendengarkan aspirasi diantaranya menyangkut insentif Posyandu, RT dan RW. Selama ini pihaknya sudsh mempertanyakan kenapa eksekutif.
“Kami sudah sampaikan, jangan dikurangi tapi tambah dari Rp13.000 menjadi Rp15.000. ini janji politik kepala daerah dewan memperjuangankan, namun keputusannya tetep Wali Kota,” terangnya.
Menanggapi bantuan warga, pihaknya akan memperjuangkan setiap proposal yang masuk, staf mencatat dalam tatib masuk.
“Jangan reses 50 orang tak ada gunanya, dukung kebijakan yang berpihak ke rakyat. Namun proposal yang masuk saat ini untuk realisasi anggaran 2021, karena anggaran 2020 sudah masuk dari dewan sebelumnya,” kata Tanjung.
Menjaring aspirasi ketika memasuki sesi tanya jawab mendengar keluh kesah, Warsi warga RW 27 yang juga Kader Posyandu Melati menyoal insentif yang tidak kunjung datang.
Tanjung menjawab persoalan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), tetap akan memperjuangkan. Kalau ada tagihan akan diselesaikan 1993 dipungut.
Perda mengatur sampai lima tahun ke belakang. Kalau jauh sebelumnya sampai 10 tahun ke belakang, pihaknya akan mencari tahu landasan hukumnya.
PBB bikin bingung, disuruh isi form rinci utang sampai tahun 1990 tak sesuai Perda, konsultasi data 2013 data tak valid banyak karena warga masih simpan bukti. Ini dzolim kepada rakyat, untuk itu tagihan PBB tahun 2013 dan sebelumnya, warga sepakat untuk diabaikan saja.
Mahali warga RW 01 mewakili 7 RT yang ada menyampaikan fakta yang membuat bosen. Setiap kali ada anggota dewan Reses, masalah serupa disampaikan, namun tiak terealisasi.
Padahal hanya pembuatan saluran 118 meter di 3 RT, selama ini hanya ada satu saluran, lokasinya ada tinggal pekerjannya saja.
“Kami warga RW 09 Kelurahan Pengasinan, persiapkan proposal saluran air kotor, di Taman Narogong Indah langganan banjir kita serahkan malam ini,” kata Mahali.
Selain saluran lanjutnya, warga ingin gerobak motor (baktor) satu saja digunakan bergiliran, selama ini pake gerobak dorong,” urainya.
Rumah Ibadah lanjut Mahali, sangat tidak layak dan kondisinya sudah mengkhawatirkan. Semua dokumen ada fotonya dan kami serahkan kepada dewan untuk ditindaklanjuti. (djo)