Sampit,Koranpelita.com.
Audy Valent seorang aktivis di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur( Kotim) Provinsi Kalteng, ketika diminta tanggapannya terkait rencana kelanjutan proyek patung Ikon Jelawat di Sampit Jum’at ( 1/11) menegaskan,
Diduga proyek prestisius itu sebagai modus untuk menghamburkan uang negara.
Sebab pengembangan wisata tidak akan maksimal kalau tidak dikelola profesional, seperti Bali pulau Lombok dll, yang jadi pertanyaan berapa lama duit sekian milyar itu bisa kembali hanya untuk satu Icon Jelawat ? semestinya benahi dulu kerapian Kotim dari bawah, dan gunakan uang puluhan milyar itu untuk bangun inprastruktur, setelah itu baru bangun ICON daerah seperti Patung Jelawat.
Sementara itu pemerhati di Kotim Muhammad Gumarang mengatakan, proyek ikon patung jelawat yang menelan duit rakyat puluhan milyar rupiah dan rencananya akan dilanjutkan lagi tahun 2020 dengan sekitar dana kurang lebih Rp.20 miliar merupakan proyek yang tidak produktif untuk rakyat.
Jangan menghambur hamburkan duit rakyat dengan program pembangunan yang tidak tepat sasaran.Sebab masih banyak rakyat Kotim yang hidup dengan segala keterbatasan . ( Ruslan AG).