Banjarmasin, Koranpelita.com
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel, M Syaripuddin luncurkan aplikasi Aspirasi Masyarakat Indonesia (Amnesia) sebagai aplikasi yang berfungsi untuk menerima dan menampung laporan serta keluhan dari masyarakat.
Sehingga, kini tak hanya pemerintah dieksekutif yang miliki medium komunikasi langsung dengan masyarakat. Tapi juga pemerintah dilegislatif.
Aplikasi Amnesia dikembangkan sedemikian rupa dengan desain antar muka moderen, intuitif dan mudah digunakan diawali dengan mengunduhnya di Google Playstore.
Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa menyampaikan langsung tak hanya laporan dan keluhan terkait kebijakan, fasilitas dan pelayanan publik yang menjadi kewenangan daerah, tapi juga saran, ide, inovasi dan terobosan untuk pemerintah baik eksekutif maupun legislatif.
” Untuk gunakan aplikasi Amnesia, masyarakat bisa daftarkan diri menggunakan NIK dan setelah diverifikasi, bisa langsung menyampaikan saran, keluhan atau laporan sesuai lokasi Kabupaten/Kota domisilinya,” ujar M Syaripuddin, saat peluncuran, di Hotel Tree Park, Banjarmasin, Senin (28/10/2019) malam.
Pria yang akrab disapa Bang Dhin ini menyebutkan, setiap laporan akan segera ditanggapi sesuai dengan konteks saran atau laporan. Masing-masing laporan juga akan memiliki indikator status, apakah laporan diproses, berhasil diproses, diteruskan, ditunda atau ditolak.
Bahkan sebagai inisiator dia menyatakan konteks laporan yang bisa ditindaklanjuti langsung oleh DPRD Kalsel akan segera ditindaklanjuti.
“Kalau bisa langsung kita eksekusi akan kita eksekusi, tapi kalau kewenangan eksekutif akan kita teruskan,” kata dia.
Selain ditindaklanjuti dan diteruskan ke pihak berwenang, laporan-laporan yang masuk juga akan menjadi basis data sebagai dasar pertimbangan saran kebijakan.
Dhin membeberkan, aplikasi Amnesia diciptakan untuk memperluas cakupan konsep aduan yang selama ini dilakukannya secara pribadi.
Sehingga dengan adanya aplikasi Amnesia, keluhan dan laporan bisa lebih terorganisir untuk dapatkan tanggapan dan tindaklanjut lebih komperhensif di masing-masing Kabupaten/Kota.
“Laporan di aplikasi Amnesia juga langsung masuk ke hp saya jadi bisa terus dipantau. Keinginan kami mempercepat kerja pemerintah, kami sebagai jembatan ke pemerintah. Karena melalui kami lebih mudah berkomunikasi ke pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota,” sebut Bang Dhin.
Sisi lain dijelaskan jika dirinya juga sudah jalin komunikasi intensif dengan para Anggota DPRD di tiap-tiap Kabupaten/Kota yang sepemikiran dan berkomitmen mengawal efektivitas aplikasi Amnesia.
Dari pengalamannya menerima keluhan masyarakat selama ini, Bang Dhin nyatakan akan memprioritaskan keluhan maupun saran di sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur yang menjadi sektor paling banyak mendapatkan masukan dari masyarakat.
Sementara, terobosan baru itu direspon positif Wakil Wali Kota Banjarmasin, H Hermansyah yang turut hadir pada peluncuran Aplikasi Amnesia malam itu.
Menurut H Hermansyah, inovasi dan terobosan yang diinisiasi Bang Dhin selain bisa bermanfaat bagi masyarakat Kalsel melalui fungsi pelaporan dan aduannya tapi juga menginspirasi kaum muda untuk bisa berkreasi lakukan terobosan serupa.
“Ini akan kami bawa ke pemko Banjarmasin, anak-anak muda di Kota Banjarmasin supaya bisa ikut melakukan inovasi yang masih kurang di Pemko Banjarmasin,” kata H Hermansyah.
Selain Wakil Wali Kota Banjarmasin, peluncuran Aplikasi Amnesia juga dihadiri berbagai kalangan masyarakat termasuk para mahasiswa. (Ipik)