www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia
Related Articles
Banjarmasin, Koranpelita.com
Pasca inspeksi mendadak (sidak) pertama pekan tadi, dan menemukan adanya keterlambatan pekerjaan disejumlah proyek sarana olahraga maka Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) tegas bersikap untuk melakukan sidak-sidak berikutnya guna mengawalnya.
Langkah tersebut, untuk memastikan proyek renovasi Stadion 17 Mei dan GOR Hasanudin HM serta pembangunan sekitarnya dapat rampung sebelum akhir tahun 2019 ini, karena menyangkut nama baik gubernur.
” Komisi IV akan kembali sidak-sidak untuk mengawal agar memastikan semua proyek yang dikerjakan rampung sebelum akhir tahun ini,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin, saat rapat bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi (Kalsel) di gedung dewan Senin (28/10/2019).
Terlebih lanjut dia, suksesi kepala daerah ada pada tahun 2020, maka jika sejumlah pekerjaan gagal, dipastikan bakal berdampak negatif kepada kepala daerah.
” Ini menyangkut nama baik gubernur. Karena niat dan perhatian gubernur yang begitu besar untuk memajukan bidang olah raga, bisa gagal karena hanya pelaksanaan kita yang kurang seperti salah memilih kontraktor, dan lain sebagainya harus dihindari,” tegas Lutfi memgingatkan.
Untuk itu politisi Partai Gerindra ini meminta kepada Kadispora yang hadir, agar lebih lagi meningkatkan pengawasanya terhadap keberlangsungan sejumlah proyek yang dikerjakan.
Dalam rapat hari itu, selain keterlambatan pekerjaan renovasi, ketiadaan lampu penerangan lapangan bola Stadion 17 Mei dan juga sebagian areal kawasan GOR Hasanuddin HM yang telah di gunakan untuk lahan parkir oleh Rumah Sakit Sari Mulia menjadi pertanyan legislator di Komisi IV.
Kadispora Provinsi Kalsel, Hermansyah menjelaskan,
adanya keterlambatan pekerjaan renovasi tribun VVIP Stadion 17 Mei disebabkan lelang ulang.
Lelang ulang tersebut karena
pemenang tender senilai Rp 12 miliar lebih lebih itu ternyata masuk dalam daftar hitam sehingga harus dilelang kembali untuk memilih pemenang yang sesuai.
Adapun hingga kini, progress yang dicapai pada pembangunan podasi, struktur dan atap mencapai 40 persen. “Mudahan dalam waktu tersisa 58 hari bisa kita kejar. Kita sudah ada komitmen dengan konsultan pengawas dan kontraktor untuk percepatan dan menggunakan alat berat,” jelas Hermansyah.
Tentang ketiadaan lampu penerangan di empat titik dipojok lapangan bola, yang sempat ditanyakan anggota komisi IV Troy Satria saat itu, Hermansyah menyebutkan, jika saat ini, puluhan lampu-lampu yang bernilai miliaran rupiah itu kini sedang di pinjam pakaikan untuk lapangan bola di Stadion Demang Lehman di Kabupaten Banjar Martapura.
Proses pinjam pakai tersebut dilakukan melalui surat resmi, karena menyangkut aset provinsi.
Begitu pula, terkait aktivitas parkir kendaraan bermotor yang digunakan oleh Rumah Sakit Sari Mulia di sebagian lahan GOR Hasanuddin HM .
Wakil Ketua Komisi IV, H Iberahim Noor mempertanyakan sistem dan cara kerjasamanya selama ini.
Menurut Hermansyah, sejak dirinya menjabat Kadispora mulai Bulan Maret 2019 lalu, aset pemerintah seperti stadion 17 Mei dan GOR Hasanuddin yag sebelumnya dikelola KONI Kalsel, kini sudah diserahkan kepada Pemerintah Provinsi. Tetapi, untuk pengelolaan parkir di GOR Hasanuddin masih di kuasai badan pengelola KONI.
Kendati begitu, untuk kontribusi dan pemasukan hasil sudah ada.
” untuk pemasukan dari GOR termasuk parkir itu sekarang kita sudah ada dan serahkan ke kas daerah. Tapi jumlah persisnya saya tidak ingat, karena kebetulan engak bawa datanya. Tapi itu ada dan aman.,” pungkasnya.( Ipik)
