Jakarta, Koranpelita.com
Situasi politik Indonesia saat ini cukup kondusif, aman dan nyaman pasca pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Masyakat juga sangat antusias kepada calon-calon menteri yang dipanggil dan diumumkan di media massa.
Demikian benang merah diskusi yang digelar Forum Mahasiswa dan Pemuda Pengawal NKRI. Diskusi publik dengan tema “Peran Media Massa dan Masyarakat dalam Menjaga Kondusifitas Keamanan dan Politik Pasca Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih”.
Hadir menjadi pembicara; Hadi Suprapto Rusli dari Indobarometer, Al Farisi Thalib, Direktur Indonesian Political Studies (IPS), Agus Sudibyo, anggota Dewan Pers.
Hadi Suprapto mengatakan pasca pelantikan presiden dan pelantikan wakil presiden situasi politik sangat kondusif dan aman. Berbeda sebelum pelantikan banyak bertebaran opini sehingga membuat gaduh.
Menurut Hadi, media massa merupakan pilar utama dari demokrasi karena pengaruhnya yang cukup penting. “Ada 150 juta pelanggan media sosial. Ini menjadikan media sangat penting,” kata Hadi. Karenanya Hadi berharap para mahasiswa khususnya kalangan milenial agar mengkaji informasi yang diterima. “Jangan terburu-buru untuk menyebarkannya,” ujar Hadi.
Sementara Al Farisi Thalib menyatakan bahwa bangsa Indonesia saat ini berada pada posisi peradaban media sosial dengan opini yang berkembang. Sebuah opini yang berkembang dikarenakan adanya jurang antara pemerintah dan masyarakat sehingga media harus hadir untuk menjelaskan makna-makna yang berkembang.
Al Farisi menjelaskan peran media harus mampu memberikan pendidikan dan mengungkapkan realitas dari sebuah opini. Pasca pelantikan presiden dan wakil presiden, menurut Al Farisi kondisi politik cukup kondusif, aman dan nyaman. “Media massa semua fokus kepada siapa calon menteri yang dipanggil presiden,” ujar Al Farisi.
Sementara Agus Sudibyo mengungkapkan media massa harus memberikan informasi yang bersifat edukatif kepada masyarakat. Media massa harus profesional dan mematuhi kode etik pers dalam membuat berita dan opini ke masyarakat. “Media massa harus seimbang, jangan hanya membuat berita jelek kepada masyarakat, tetapi ketika kerja-kerja nyata presiden tidak dimuat,”ujar Agus.
Agus berharap agar media fokus menyampaikan rekam jejak para calon menteri sehingga masyarakat mengetahui. (zis)