Anggota personel Pos Komando Utama (Kout) Satgas Pamtas Yonmek 521/DY membangun rumah untuk warga perbatasan RI-PNG. Selama ini, Sarlota Ndiken (51) tidak memiliki tempat tinggal untuk berteduh dari hujan dan terik matahari.
Papua, Koranpelita.com
Dansatgas Pamtas Yonmek 521/DY Letkol Inf Andi A Wibowo mengungkapkan, mayoritas warga Sota yang berbatasan langsung dengan PNG masih belum mengerti dan belum tahu cara mendirikan rumah yang kokoh dan layak huni, sehingga mempengaruhi terhadap kesehatan dan keselamatan penghuninya.
“Ini dikarenakan tidak hanya karena kurangnya pengetahuan tentang pembangunan rumah semata, namun juga akibat dari mahalnya bahan bangunan serta peralatan pendukung lainnya,” jelas Andi A. Wibowo.
Menurut Andi, dihadapkan dengan kondisi dan tuntutan tersebut maka anggotanya tergerak untuk membuatkan sebuah rumah Ibu Sarlota Ndiken yang selama ini belum memiliki rumah sendiri dan tinggal bersama dengan saudaranya sudah bertahun-tahun tersebut.
“Selama ini, kita mendapatkan perlakuan yang sangat baik dari warga, terkadang hal-hal yang kecil tidak kita miliki, mereka dengan sukarela membantu kita. Sungguh luar biasa di tengah keterbatasannya, warga pun peduli terhadap anggota Satgas,” tandasnya.
Ditambahkannya, upaya Satgas Pamtas Yonmek 521/DY membantu warga dalam membangun rumah tinggal layak huni menunjukkan kemanunggalan TNI-Rakyat.
“Oleh karenanya meski tugas kita adalah menjaga keamanan wilayah perbatasan negara, kita juga berupaya turut membantu warga disekitar agar mendapatkan hidup yang layak sebagaimana suadara-saudaranya yang lain. Diantaranya memberikan bantuan tenaga mendirikan rumah layak huni warga Kampung Sota dan juga masih ada rumah-rumah lainnya yang akan kami bangun dan kami renovasi,” jelas Andi A Wibowo.
Hal senada disampaikan Perwira Hukum ( Pakum ) Satgas Pamtas, Letda Chk. Brian Ariesto Prasojo S.H. Pihaknya mengungkapkan bahwa mereka turut prihatin atas kondisi rumah warga Sota, yaitu Sarlota Ndiken.
“Kita sangat prihatin, karena keterbatasan wawasan, keahlian dalam merencanakan, merancang serta membuat kontruksi rumah, membuat tempat tinggal masyarakat lainnya terlihat tidak layak huni. Apa yang kita lakukan, tulus dan ikhlas untuk membantu keluarga Ibu Sarlota, agar dapat beristirahat dengan aman dan nyaman serta terlindung dari teriknya panas dan hujan maupun binatang berbahaya,” paparnya.
Sebagaimana ditekankan Dansatgas, lanjut Brian Ariesto, seluruh anggota Satgas telah diberikan penekanan agar senantiasa turut peduli terhadap kondisi warga yang berada di wilayah binaannya.
“Kita terpanggil untuk turut bertanggungjawab terhadap apa yang dialami oleh warga, karena keberadaan mereka di ujung negara ini merupakan patriot bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI,” tuturnya.
Sementara itu penerima bantuan Sarlota Ndiken mengungkapkan rasa bahagianya atas apa yang dilakukan anggota Satgas bagi keluarganya.
“Terima kasih kepada bapak -bapak dari Satgas, bantuan ini sangat bermanfaat bagi saya dan keluarga, ditengah banyaknya warga yang tidak mengerti bagaimana cara mendirikan rumah yang baik dan kuat, menjadikan rumah saya layak untuk dihuni,’’katanya.(ay