Surabaya, Koranpelita
Seluruh prajurit tamtama, bintara, perwira dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Keluarga Besar Akademi Angkatan Laut (AAL) menerima jam komandan atau pengarahan, yang disampaikan oleh Gubernur AAL Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M. di depan gedung R. Soebijakto, Mako Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya, Jum’at (18/10).
Kegiatan jam komandan pagi yang diadakan setelah pelaksanaan olahraga bersama rutin hari Jum’at ini, diawali dengan peregangan di lapangan Banda dan dilanjutkan lari bersama mengelilingi kesatrian AAL.
Pada kesempatan itu, Gubernur AAL menekankan pentingnya olahraga bagi kesehatan kita, dengan olahraga teratur, niscaya kesehatan pribadi akan selalu terjaga.
“Banyak businessman diluar kesulitan meluangkan waktu untuk berolahraga, kalaupun sempat biayanya pasti mahal karena harus menyewa tempat tertentu untuk olahraga, sedangkan kita disini telah disediakan tempat yang luas dan juga waktu untuk berolahraga”, tegas Gubernur AAL.
Untuk itu, Gubernur AAL mengajak kepada semua prajurit dan PNS AAL untuk menggunakan jam-jam olahraga yang telah ditetapkan oleh dinas dengan sebaik-baiknya.
“Kalau kita sehat yang untung bukan hanya organisasi, namun juga bagi personel yang bersangkutan termasuk keluarga”, pesan orang nomor satu di AAL kepada prajurit AAL.
Selain itu, Gubernur AAL mengajak kepada warga AAL untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diterima selama ini, dengan demikian kita dapat optimal melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita masing-masing”.
Gubernur AAL juga mengatakan, kita sebagai PNS dan prajurit Keluarga Besar Akademi Angkatan Laut harus bijak dalam berpikir, bertindak dan berucap menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang begitu pesat saat ini, karena bisa berdampak bagi nama baik organisasi, apabila bila kita salah bertindak.
Selain itu, dengan perkembangan dunia Iptek, kita tidak bisa berpaling atau menghindar. Persaingan akan semakin terasa akibatnya, apabila Sumber Daya Manusia (SDM) organisasi tidak dibekali dengan kemampuan yang memadai. Belum lagi masih dihadapkan dengan tantangan dunia tenaga kerja luar, yang siap bersaing dengan tenaga kerja dalam negeri.
“Sistem organisasi menggunakan sistem tenaga kerja padat karya adalah sudah tidak sesuai dengan sistem organisasi di era 4.0. saat ini, karena pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh satu orang, tetapi masih dikerjakan oleh banyak orang”, tegas Gubernur AAL.
Menurut Gubernur AAL, bertambah besarnya organisasi TNI AL juga telah menuntut semakin besarnya tuntutan kebutuhan organisasi guna memenuhi kuantitas SDM, salah satu langkahnya dengan melakukan penyerapan yang sesuai kebutuhan organisasi TNI AL yang ada di seluruh Indonesia.(ay)