Sampit,Koranpelita.com.
Burhanurohman ( 23) aktivis dan Ketua HMI Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng melapor kepolisi karena diancam akan dibunuh.
Menurutnya ketika dikonfirmasi via ponselnya Sabtu ( 12/10) , kronologisnya pada Rabu malam ( 9/10) saat ia bersama seorang temannya bernama Nurahman Ramadani SH MH seorang dosen di Sampit ,bertamu ke rumah pribadi Bupati Kotim H.Supian Hadi S.IKom.
Setelah ngobrol dengan Bupati Kotim itu,datang seseorang yang dikenal Burhan disinyalir berinisial HI ,sebagai oknum pengurus BUMD Kotim, merekapun berencana pamit.Tetapi
oknum tersebut menatap Burhan dengan penuh amarah .Dan ketika Burhan ingin berpamitan serta bersalaman , oknum itu melontarkan pertanyaan dengan nada tidak mengenakkan.” Kamukah yang bernama Burhan ? ” “Kamu yang menghebohkan Sampit dulu?”Dimana pertanyaan ini disusul dengan dugaan ancaman akan membunuhnya.
Burhan hanya diam dan wajahnya justeru ditepuk seolah sedang mengintimidasi aktivis tersebut.Supian Hadi yang menyaksikan kejadian tersebut meminta oknum itu tidak mengganggu Burhan.
Menurut Burhan kondisi malam itu tidak terduga.Namun untungnya malam itu ada saksi mata yaitu Bupati Kotim Supian Hadi dan kawannya Nurahman Ramadani.
Burhan mengaku tidak mengetahui sebab adanya ancaman pembunuhan pada dirinya tersebut.
Sebagai informasi banyak orang di Sampit mengetahuinya sebagai seorang aktivis yang beberapa waktu lalu menyampaikan pernyataan sikap ke DPRD Kotim mempertanyakan kejelasan status Bupati Kotim sebagai tersangka oleh KPK.Dan mendukung pemberantasan korupsi di Kotim.
Atas peristiwa dugaan ancaman pembunuhan terhadap dirinya ini,Burhan selain melapor ke Polres Kotim Kamis( 10/10) juga mengadakan jumpa pers di sekretaris PWI Kotim Jum’at ( 11/10) di Sampit. ( Ruslan AG).