Sorong, Koranpelita
Dalam rangka meningkatkan kemanunggal TNI dengan rakyat, Komando Armada III dan jajaran menyelenggarakan penanaman mangrove di Kelurahan Klawalu, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Papua Barat, sebagai bagian dari penanaman mangrove secara serentak di seluruh Indonesia, Senin (7/10).
Penanaman pohon mangrove bertemakan “ Selamatkan Bumi Untuk Anak Cucu Kita” dipusatkan di wilayah Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara serta di laksanakan secara serentak di 74 satuan TNI AL dari Sabang sampai Merauke.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., beserta Ketua Umum Dharma Pertiwi, Ny. Nanny Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phi l ., Ph.D., beserta Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Hetty Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut ( Kasal ) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., beserta Ketua Umum Jalasenastri Ny.Manik Siwi Sukma Adji., dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., beserta Ketua Umum PIA Adhya Garini Ny. Ayu Yuyu Sutisna. Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI melaksanakan video conference dengan para Pangkotama TNI, antara lain Pangkoarmada III yang langsung dari Kawasan penanaman mangrove Kel. Klawalu.
Sementara yang diselenggarakan Koarmada III di Kelurahan Klawalu, Kab. Sorong dihadiri Pangkoarmada III beserta Ketua PD Jalasenastri Armada III bersama Forkopimda Kota dan Kabupaten Sorong, prajurit TNI dan Polri, Pengurus Jalasenastri Armada III dan Pengurus Persit Kartika Chadra Kirana Koren 181/Praja Wira Tama, mahasiswa dan pelajar, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta sejumlah masyarakat ikut ambil bagian dalam kegiatan kepedulian sosial dan menjaga lingkungan maritim.
Pangkoarmada III mengatakan bahwa kegiatan penanaman pohon mangrove, oleh prajurit TNI yang dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, selain dalam rangka memperingati HUT ke-74 TNI, juga bertujuan untuk memecahkan rekor MURI dengan menanam pohon mangrove yang berjumlah 300.074 pohon yang disebar di 74 titik di seluruh Indonesia.
Sedangkan untuk wilayah kerja Koarmada III, dengan menggunakan lahan seluas 24,5 hektar, dilaksanakan penanaman pohon mangrove dengan jumlah 64.000 pohon.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terbesar di dunia, sekitar 3 juta hektare hutan mangrove di sepanjang 95.000 km pesisir Indonesia atau 23% dari keseluruhan ekosistem mangrove dunia.
Menurut Pangkoarmada III bahwa keberadaan hutan mangrove memiliki peran yang penting dan manfaat yang besar bagi lingkungan sekitar khususnya bagi penduduk pesisir.
Dari aspek biologis, hutan mangrove berfungsi sebagai stabilisator produktivitas sumber daya hayati wilayah pesisir yang akan berpengaruh terhadap perekonomian wilayah pesisir. Selain itu, keberadaan hutan mangrove memiliki keistimewaan dalam berbagai hal, baik dari aspek fisik, ekologi, dan ekonomi. dari aspek fisik, mangrove mampu menahan ombak, mencegah abrasi bahkan mampu meminimalisir kerusakan yang diakibatkan oleh tsunami.
Dari aspek ekologi, mangrove mampu berfungsi sebagai filter polusi air dan udara karena dapat tumbuh pada kondisi tanah berlumpur/limbah dan mampu menyerap polutan/asap dari udara, di samping itu mangrove juga sebagai habitat tempat hidup dan berkembang biaknya berbagai jenis ikan dan biota laut.
Sedangkan dari sisi ekonomi, mangrove mampu menghasilkan kayu untuk bahan bangunan dan arang serta menghasilkan buah/biji yang dapat dibuat berbagai makanan atau minuman, sedangkan pada bagian kulit batang maupun daun sangat baik untuk bahan baku pewarna batik. Selain itu keberadaan hutan mangrove juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi obyek wisata alam.
Perlu kita ketahui bersama bahwa populasi keberadaan hutan mangrove di beberapa daerah saat ini kondisinya cukup memprihatinkan, mengingat pesatnya jumlah pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan wilayah kawasan mangrove di beberapa daerah telah direklamasi menjadi daratan untuk dijadikan tempat hunian ataupun industri, di sisi lain adanya eksploitasi yang berlebihan terhadap hasil produksi mangrove tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan berakibat menurunnya luasan hutan mangrove yang ada di Indonesia.
Oleh karenanya upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan sumber daya tersebut merupakan suatu tuntutan yang harus dilaksanakan dan diwujudkan. Karena sumber daya alam yang berada di laut merupakan salah satu potensi nasional yang dapat memberikan kesejahteraan bagi bangsa indonesia apabila dikelola secara baik dan benar.(ay)