Denpasar, Koranpelita.com
Demi mendorong sektor pariwisata menjadi salah satu andalan pendapatan daerah, Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Kalimantan Selatan (Kalsel) berguru ke Bali.
Keberangkatan sejumlah pegiat pariwisata Banjarmasin ini, merupakan bagian dari upaya menggali pengetahuan pemasaran dan manajemen wisata.
Hal ini terkait membantu percepatan Kalsel membangun dan mengembangkan pariwisata, setelah sektor pertambangan dan perkebunan masih tertatih-tatih dalam kurun lima tahun terakhir.
Pengiriman delegasi praktisi pariwisata Banjarmasin, sebagai bagian meningkatkan kemampuan dan pengetahuan berbasis pariwisata.
Apalagi sumber daya alam dan destinasi wisata yang mengandalkan keaslian pesona alamnya
Ketua Delegasi, yang juga Sekretaris ASITA Kalsel, Hj.Siti Aisyah didampingi Dewan Pertimbangan ASITA Kalsel, Hj.Sri Armistiyani mengatakan, keberangkan mereka ke Bali Rabu (2/10/2019) hari ini, sebagai tindaklanjut membangun kerjasama dengan ASITA Bali melalui sebuah MoU.
“Bali masih menjadi barometer untuk belajar manajemen pariwisata nasional. Melalui kerjasama ada simbiosis mutualisme. Sehingga wisatawan mancanegara selain ke Bali mereka bisa meneruskan ke Banjarmasin” ungkap Hj.SIti Asiyah dalam rilis yang diterima Koranpelita.com.
Ketua ASITA Bali, Ketut Ardana, mengapresiasi langkah pelaku usaha pariwisata Kalsel, memajukan industri pariwisata nasional. Sehingga memberikan energi baru bagi daerah-daerah dalam pengembangan destinasi wisata.
“Saya kira ini strategi cerdas kawan kawan ASITA Kalsel, mendorong sektor pariwisata bergerak maju di era digitalisasi saat ini. Kalsel memang memiliki pesona wisata yang mendunia” kata Ketut Ardana.(Ipik)