Sampit, Koranpelita.com.
Dalam dialog parlementaria di Hayat TV sebuah setasiun televisi lokal di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng, Kamis (12/9) , Ir.Pardamen Gultom anggota DPRD setempat dari Fraksi Partai Nasdem mengatakan, jika dibandingkan luasan perkebunan sawit di Kotim dengan Kabupaten lainnya di Kalteng seperti Seruyan,Kotawaringin Barat dan Lamandau , Kotim memiliki perkebunan sawit yang terbesar, tetapi luasan kebun plasma untuk masyarakat lebih sedikit.
Anggota DPRD Kotim dari Fraksi Partai Nasdem tersebut merasa miris dengan keadaan ini.Menurutnya, Semestinya pemerintah daerah mendorong investor perkebunan sawit untuk menjalankan ketentuan yang ada soal plasma tersebut , dan investor memiliki itikad baik untuk mengalokasikan perkebunan plasma bagi masyarakat.
Jadikanlah masyarakat sebagai pagar hidup yang melindungi perusahaan perkebunan dengan memperhatikan kesejahteraannya , dan masyarakat setempat jangan hanya dijadikan penonton disini.
Ir.Pardamean Gultom yang sebelumnya puluhan tahun berkecimpung di perkebunan sawit ini juga mengatakan, pendekatan kesejahteraan kepada masyarakat selain program kebun plasma adalah melalui program CSR dengan memberikan bantuan soal infrastruktur,tenaga kesehatan dan pendidikan yang dirasa kurang fasilitas yang ada dari pemerintah daerah, di wilayah sekitar perkebunan.
Selain itu jika ada lahan milik pemerintah jangan selalu diberikan kepada investor tetapi juga dikelola pemerintah daerah melalui BUMD untuk meningkatkan pendapatan bagi daerah . Sejatinya kepentingan rakyat dan daerah menjadi skala prioritas dan jangan dikalahkan untuk kepentingan pribadi dan kelompok.
“Sewajarnya dan sepatutnya berpikir dan bersikap sebagai negarawan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan daerah ini, ” tegasnya.
Tampil sebagai audiences dalam dialog parlementaria di Hayat TV Sampit ini pelajar dari SMA Negeri 2 Sampit.
( Ruslan AG).