80 Fotografer Hunting Foto Bersama Bertajuk Poetry of Love

80 Fotografer Hunting Foto Bersama Bertajuk Poetry of Love

Jakarta,koranpelita

Kolaborasi antara Eggie Jasmine Artisan dengan Adam Eve Management sangat memukat, penampakan noni dan menir Belanda berpakaian houte couter dan rock style serba putih tidak membuat para 80 fotografer yang sedang melakukan hunting foto bersama dalam “Poetry of Love” merasa lelah.

Menurut owner Adam and Eve Management, Deborah Monika, kegiatan ini dibuat untuk mewadahi para fotografer dalam menghasilkan karya foto yang baik.

“Kami mengajak komunitas fotografi baik dari kalangan pemula, amatir, maupun profesional untuk join bersama kami dalam event photo hunting dengan model-model profesional ,” ungkap Monika Sabtu, (7/9/2019) kemarin, di Museum Taman Prasasti , Jakarta.

Ditambahkan Monika, sementara dari sisi model yang berada naungan Adam and Eve Models, kegiatan ini sangat menunjang skill mereka agar semakin berkembang.

Menurut owner Adam and Eve Management, Deborah Monika, kegiatan ini dibuat untuk mewadahi para fotografer dalam menghasilkan karya foto yang baik.

Ditambahkan Monika, sementara dari sisi model yang berada naungan Adam and Eve Models, kegiatan ini sangat menunjang skill mereka agar semakin berkembang.

Pemotretan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama, para model menggunakan busana houte couture . Kemudian diakhiri dengan busana rock style.

Untuk busana pemotretan menggunakan rancangan apik dari Eggie Jasmin Artisan karya desainer Eggie Jasmin. Eggie yang karyanya kerap dipakai untuk pemotretan cover majalah luar negeri ini mengatakan seluruh pakaian menggunakan material lokal.

“Kami ingin menunjukan bahwa anak-anak Indonesia dapat menghasilkan karya yang bertaraf internasional dengan menggunakan bahan baku lokal. Selama ini, banyak orang asing yang mulai melirik bahan baku dari Indonesia. Alangkah baiknya kalau kita menggunakan bahan baku dari Indonesia untuk diolah menjadi suatu desain yang bertaraf internasional,” ujar Eggie.

Khusus pada pemotretan kali ini para model didominasi wajah mix alias blasteran bahkan ada yang model asing. Hal ini dilakukan untuk mendukung busana yang mereka gunakan.

“Supaya lebih menyatu dengan pakaiannya. Hasil fotonya nanti diposting di sosial media,kita ingin menunjukkan bahwa mereka nggak kalah dengan model internasional lainnya,” sambung Monika.

Hampir semua modelnya memang berasal dari model asing, karena ini kan lokasi fotonya di kuburan Belanda. jadi untuk mendukung busana dan lokasi fotonya. Kita menyesuaikan saja. Namun pada prinsipnya kegiatan ini merupakan salah satu upaya kita untuk menggiatkan dan menggelorakan fotografi dikalangan masyarakat,” katanya.

Monika mengatakan, bahwa dalam waktu dekat juga akan buka kelas model untuk anak -anak yang memiliki bakat berlenggak lenggok di catwalk. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Jakarta, Koranpelita.com Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca