Mbok Jah panggilannya. Meski sudah sepuh, dia pedagang rongsok yang gigih. Biasa masuk kampung kampung, mencari orang yang menjual rongsok. Ia lalui rutinitas pekerjaan setiap hari dengan riang gembira, tanpa beban, tanpa paksaan.
Sosok sederhana itu, bernama lengkap Wakijah. Dan, di balik kesederhanaan, serta profesinya sebagai tukang rosok, ada segudang prestasi yang tersembunyi. Sebab, ia sesungguhnya seorang seniman. Di panggung teater Jawa alias ketoprak, pengalamannya panjang.
Benar. Dulunya Mbok Jah biasa mendapat dapukan sebagai Mbok Emban. Atau, sosok pemomong para putri raja. Selain itu, Mbok Jah juga seorang penari. Ia, bahkan pernah menjadi teman main Soimah, pesinden dan artis serba bisa yang namanya sedang hits.
“Dulu Soimah pas manggung, kalau tidur satu amben dengan saya,” kelakar Mbok Jah dengan gayanya seperti saat menjadi Mbok Emban di panggung ketoprak. Tapi ya memang seperti itu. Menurutnya, sudah biasa tidur satu amben atau satu tempat tidur dengan Soimah.
Ia bercerita, ketika masa ketoprak jaya dari panggung ke panggung Soimah merupakan patnernya. “Tapi beda nasib. Sekarang Soimah jadi artis papan atas, sementara saya cuman ngumpulin sampahnya,” kata Mbok Jah tanpa bermaksud iri, karena setelah itu, kalimatnya disambung dengang tawar berdera. (maspriyo)