www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia
Related Articles
Jakarta, Koranpelita.com
Tantangan program perumahan di Indonesia ke depan akan semakin besar. Maka perlu adanya evaluasi .
Apalagi, backlog perumahan di Indonesia masih ada sekitar tujuh sampai delapan juta unit
Demikian Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) , saat membuka sarasehan dan pameran perumahan serta pestival kuliner, di Jakarta, Selasa (28/8).
Pertumbuhan penduduk juga mempengaruhi pembangunan perumahan di Indonesia.
Oleh sebab itu, pembangunan perumahan untuk pekerja informal akan terus dilanjutkan. Begitu juga pembangunan perumahan bersubsidi.
Untuk memberikan pemahaman soal perumahan, pihaknya mendukung kegiatan Ditjen Penyediaan Perumahan meluncurkan buku sejarah dan kamus Istilah perumahan , sarasehan, pameran perumahan yang diikuti sejumlah stakeholder.
Menyinggung soal Program Satu Juta Rumah, Menteri Basuki berjanji akan terus dilanjutkan.
Program ini diyakini mampu mengurangi backlog perumahan di Indonesia.
Melalui sarasehan , pihaknya ingin mendapati,masukan dan saran para senior bidang perumahan .
“Kegiatan ini bisa dijadikan wahana evaluasi pelaksanaan ke depan yang lebih baik,” kata Basuki.
Sementara, Sekjen Kementerian PUPR Anita Firmanti saat membuka Pameran Perumahan Rakyat dan Festival Kuliner, menyatakan hal senada.
Pemerintah , kata Anita saat membacakan sambutan Menteri Basuki, akan melakukan intervensi langsung terhadap penyediaan hunian, fasilitasi peningkatan kualitas dan akses pembiayaan perumahan serta mendorong penyediaan hunian lewat swasta dan masyarakat.
Untuk itu, tema Peringatan Hapernas Tahun 2019 yakni Mewujudkan Perumahan Rakyat Berbasis Komunitas dinilai sangat tepat.
“Hingga kini Program
Satu Juta Rumah sejak tahun 2015. Berhasil bangun 4.389.929 unit rumah.(oto)
