Jombokan, Koranpelita.com
Dusun Kaliwiru, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Jalan Sentolo-Brosot yang menghubungkan wilayah dua kawedanan. Di situlah Bendungan Kamijoro dibangun.
Dusun di pinggir Sungai Progo itu mendadak terkenal. Gegara Bendung Kamijoro banyak kunjungan masyarakat dari berbagai daerah.
Bendungan Kamijoro sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda, dibangun untuk keperluan pabrik gula, namun masyarakat juga memanfaatkan.
Kementerian PU tahun 2016-2018 membangun kembali Bendung Kamijoro, dilengkapi taman, tempat berwisata termasuk tempat swafoto.
Bendung Kamijoro memiliki unsur yang termasuk sebagai cagar budaya. Strukturnya berupa tembok atau pintu air. Tapi itu merupakan salah satu sudetan pintu air yang penting bagi Kali Progo.
Kolonial Belanda sangat berkepentingan dalam membangun bendungan. Di Jogja ada 17 pabrik gula, bendung dibangun untuk melayani pabrik gula tersebut.
Kolonial Belanda memanfaatkan irigasi untuk kepentingan bisnis mereka. Termasuk pembangunan Bendung Kamijoro, di perbatasan antara Bantul dan Kulon Progo.
Pemerintah setempat agar menetapkan wilayah Bendung Kamijoro sebagai benda cagar budaya. Selain perannya juga tentang waktunya sudah memenuhi unsur benda cagar budaya yang mendapat perlindungan Undang-undang Cagar Budaya.
Hal itu perlu untuk pembelajaran menjadi pembelajaran bagi generasi muda di masa mendatang. Agar generasi mendatang lebih memahami perjalanan sejarah masyarakat dan bangsanya. (djo)