Perolehan Kursi Turun, Monoarfa Justru Berterima Kasih ke PPP Kalsel

Banjarmasin, Koranpelita.com

Ketua DPW PPP Kalsel, HM Aditya Mufti Ariffin SH MH, memaparkan, perolehan kursi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kalimantan Selatan ( Kalsel) baik Provinsi, Kabupaten maupun Kota pada Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2019 kemarin, sebagaian besar mengalami penurunan dan ada pula bertahan.

Gambaran tersebut, diungkapkannya sebelum pengarahan dan orientasi, calon anggota DPRD terpilih pada Pemilu 2019, Fraksi PPP sekaligus silaturahmi bersama Plt ketua umum DPP PPP, di Markas PPP Jalan A Yani Kilometer 5,5 Banjarmasin, Selasa (20/8/2019).

Disebutkan. Perolehan kursi di DPRD Provinsi Kalsel, semula 7 kursi dari hasil Pileg 2014, tapi di Pileg 2019 mengalami penurunan hanya meraih 3 kursi.

Kemudian perolehan kursi di DPRD Kota Banjarmasin, semula 5 kursil kini hanya menyisakan 2 kursi hasil Pileg 2019.

Kemudian, di DPRD Kabupaten Barito Kuala perolehan kursi bertahan hanya 1 kursi, begitu juga di DPRD Kota Banjarbaru bertahan 4 kursi, sementara di DPRD Kabupaten Banjar, semula 7 kursi di 2014, kini hanya 5 kursi di 2019, sama seperti di DPRD Kabupaten Tanah Laut semula 3 kursi jadi 2 kursi.

Aditya yang karib disapa Ovi itu menambahkan, perolehan kursi di DPRD Kabupaten Tanah Bumbu semula 2 kursi juga mengalami penurunan jadi 1 kursi, sedangkan di DPRD Kabupaten Kotabaru tetap bertahan 4 kursi.

Di DPRD Kabupaten Tapin semula 2 kursi jadi 1 kursi, sedangkan di DPRD Kabupaten Hulu Sungai Selatan bertahan 1 kursi, kemudian di DPRD Kabupaten Hulu Sungai Tengah semula 4 kursi menjadi 3 kursi, sedang di DPRD Kabupaten Hulu Sungai Utara bertahan 4 kursi, begitu juga di DPRD Kabupaten Balangan tetap 5 kursi, namun tidak lagi meraih posisi ketua dewan, tapi hanya posisi wakil ketua dewan dan di DPRD Kabupaten Tabalong juga bertahan 2 kursi.

Plt Ketua Umum DPP PPP, Suharso Monoarfa, menegaskan, penurunan perolehan kursi pada pemilu 2019, di Kalsel, salahsatu penyebabnya karena adanya pemilihan umum serentak antara legislatif dan presiden. Sehingga stikma pemilih pilpresnya tersebut terbawa ke pemilih legislatif, dan pada beberapa tempat itu terbukti bagi PPP.

Kemudian, dampak dari penyebab pertama, menjadikan suara PPP terbelah, dan berdasarkan survey nasional suara PPP terbelah
60 % ke Presiden Jokowi dan 40 % ke Prabowo, sehingga mengakibatkan konsolidasi dan konsentrasi tak fokus.

Dan ketiga yaitu, adanya keterkejutan dari para kader atas perhitungan dengan sistem baru, yangmana orang bentul-betul ingin merebut suara terbanyak tanpa memperhitungkan representasi suara oleh para kader.

Kendati begitu, Monoarpa justru mengaku berterima kasih kepada PPP Kalsel. Karena setidak-tidaknya Kalsel tetap sebagai lumbung suara PPP, dan PPP sangat kental dengan masyarakat Kalsel dan terus berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat.

Untuk mengembalikan itu, lanjut Monoarpa, maka kembali melalui pilkada yang harus dimenangkan.

” Untuk sukses pilkada itu maka kita akan dorong kader-kader PPP yang berkualitas untuk maju baik walikota maupum bupati,” tegas Monoarpa.

Selain Suharso Monoarpa, kegiatan hari itu juga dihadiri Wakil Ketua DPP PPP, Mardiono, Ketua DPP untuk Pemenangan PPP Kalsel, Kaltim, Kaltara, H Rudy Ariffin, serta Ketua DPW PPP Kalsel, HM Aditya Mufti Ariffin SH MH, dan Ketua serta pemgurus DPC PPP se Kalsel. (Ipik)

About redaksi

Check Also

Maximus Tipagau : Banyaknya Potensi Untuk Menjadikan Mimika Sebagai Kota Percontohan di Tanah Papua

Jakarta, Koranpelita.com Mewujudkan Mimika bersatu, berdaya saing, sejahterah, dan pembangunan yang berkelanjutan itulah visi dari …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca