Jombokan, Koranpelita.com
Musim kemarau, panen bagi tukang gali sumur. Satu hari satu tim bisa menggali satu sumur lubang sedalam rata-rata 20 meter.
Pardjo 60 tahun, tidak muda lagi. Namun semangat hidupnya tidak pantang menyerah. Hidup harus berjalan, hujan atau kering.
Pekerjaannya serabutan, bertani di sisi Sungai Progo, kalau beruntung panen bagus. Kalau banjir atau rob, air laut pasang tanaman hanyut semua.
Selain bertani di bantaran sungai, pekerjaan pokoknya menggali sumur. Pardjo bersama enam teman satu tim, bekerja sama kalau ada pesanan satu sumur dikerjakan bersama kalau dua pesanan tim dibagi dua, kalau tiga pesanan masing-masing anggota tim dua orang.
Harga borongan satu sumur gali, tergantung lokadinya. Batu Wadas semester Rp300.000, lokasi tanah lempung Wedi Rp200.000 dan batu wsdas semester Rp500.000.
Pesenam sampai Jambi dan sekitarnya. Sleman tempat galian sumur banyak sekitar Sungai Progo.
Dalam sehari manpu menggali enam meter, kalau ramai pedenan bisa 30 lubang dalam senulan.
Pengalaman tak terlupakan, memperbsiki sumur tua, blower untuk tambah udara guna menghondari gas beracun.
“Pernah menggali di atas bukit, memahat batu menggunakan pahat 35 meter,” tuturnya.
Pernah juga menggali sumur di pucuk gunung enam meter sudah dapat air. Rata-rata 11 meter sudah dapat mata air. (djo)