Jakarta, Koranpelita.com
Kepala Sinematk Indonesia Akhlis Suryapati bersama Sonny Pujisasono dari Yayasan Pusat Perfilman H Umar Ismail memberikan Penghargaan “Keunggulan Achive Value Film” (Film Bernilai Kearsipan) kepada Film Bumi Manusia produksi Falcon Film, Kamis (15/8/2019) di Kemang Village XXI, Jakarta.
Penghargaan yang diberikan berupa Award of Excellence Sinematek Indonesia (AESI) dan diterima sutradara Hanung Bramantyo didampingi Salman Aristo (penulis skenario), Satrio Budiono (musik), dan Rahmat Syiaful (kameraman). Film ini baru beredar dibioskop-bioskop di Indonesia.
Film Bumi Manusia yang diangkat dari novel karya Pramudya Ananta Toer itu dinilai oleh Sinematek Indonesia sebagai film yang memiliki keunggulan untuk diarsipkan, karena bermuatan nilai-nilai sejarah, budaya, kearifan lokal, dan juga memiliki kaidah sinematografi yang memadai.
“Film ini akan bermanfaat untuk rentang waktu yang panjang hingga masa-masa mendatang, sebagai sumber riset, penelitian, kajian, apresiasi, dan semacamnya,” ungkap Akhlis Suryapati.
Dalam kesempatan itu, Hanung Bramantyo menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang baru pertamakalinya diterima itu.
“Penghargaan ini untuk semua kru pendukung yang terlibat, karena saya tidak bisa apa-apa tanpa mereka. Terutama penghargaan ini juga untuk Pramudya Ananta Toer. Marilah dalam suasana peringatan Hari Kemerdekaan ini kita mengheningkan cipta untuk beliau,” kata Hanung Bramantyo.
AESI dikatakan Akhlis Suryapati merupakan program dari Sinematek Indonesia yang dimulai tahun 2019 ini, serta diupayakan menjadi tradisi dari pusat arsip film dan data perfilman satu-satunya di Indonesia itu.
“Film dengan kriteria tertentu, memiliki keunggulan dalam kearsipan, karena akan menjadi referensi dan bahan riset untuk masa panjang ke depan. Sinematek Indonesia merasa perlu memberikan apresiasi secara khusus terhadap film dengan kriteria tersebut,” papar Akhlis Suryapati. (kh)