Drone Hybrid VTOL, Alut Sista Terbaru Dittopad di Latancab TNI AD Kartika Yudha 2019

Martapura, Koranpelita

Pesawat terbang tanpa awak (PTTA) terbaru milik Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad) Drone Hybrid VTOL (Vertical Take Off and Landing) kali pertama dioperasionalkan dalam mendukung Latihan antar kecabangan (Latancab) TNI AD Kartika Yudha 2019, yang berlangsung tanggal 4 hingga 21 Agustus 2019, di daerah latihan Puslatpur Martapura, Sumsel.

Hal tersebut disampaikan Komandan Tim Dukungan Topografi Mayor Ctp Edi Nursantosa, S.Si., M.Sc., dalam keterangannya di Puslatpur, Martapura, Rabu (14/8).

Seperti diketahui bahwa Topografi merupakan salah satu kecabangan TNI AD yang bertugas menyelenggarakan penyediaan, penyajian, dan dukungan informasi topografi. Informasi topografi tersebut dapat berwujud peta topografi maupun produk topografi lainnya.

Dikatakan Edi, bahwa saat ini, TNI AD telah memodernisasi sebagian besar Alutsistanya termasuk Alutsista kecabangan Topografi, sehingga kemampuan manuver yang diimbangi dengan penginderaan jauh yang modern mampu memberikan informasi medan/topografi secara akurat untuk mempengaruhi jalannya pertempuran, khususnya bagi satuan yang bermanuver.

“Drone Hybrid VTOL ini merupakan jenis _Fixed Wing_ terbaru yang dimiliki Dittopad, buatan industri dalam negeri dan kali pertama kita operasionalkan dalam Latancab TNI AD Kartika Yudha 2019, ” ungkapnya.

Hal ini sangat penting, mengingat penguasaan medan dalam suatu operasi sangat mutlak. Oleh karenanya, sambung Mayor Edi, kebutuhan informasi harus didapat dengan cepat dan akurat guna mendukung Komandan satuan dalam menentukan perintah operasi selanjutnya.

“Keunggulan Drone Hybrid VTOL ini terletak pada kemudahan take off dan landing secara vertikal dan tidak membutuhkan area landasan yang luas serta dapat diterbangkan dari area hutan dan medan yang bervariasi,” jelas Edi.

“Drone Hybrid VTOL ini memiliki durasi terbang 50 menit dengan jarak jangkau (jelajah) hingga 45 km. Drone Hybrid VTOL juga dilengkapi dengan kamera udara untuk pemotretan guna pembuatan peta topografi dan video untuk pengintaian medan dan musuh,” ujarnya.

Ditambahkannya,  Alutsista ini dapat dimanfaatkan dalam suatu operasi, baik pada tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, maupun tahap pengakhiran.

Dalam tahap persiapan operasi, tambah Edi, Drone Hybrid VTOL ini telah dimanfaatkan oleh Tim Dukungan Topografi untuk pembuatan peta penyiapan daerah latihan atau daerah operasi pertempuran dan ploting rencana kedudukan satuan manuver, Banpur dan Banmin melalui pemotretan udara yang menghasilkan Peta Topografi Rahlat/Rahops.

Dalam tahap tertentu, operasi Drone Hybrid VTOL digunakan pula untuk mengetahui tingkat kerusakan yang diakibatkan pasca pertempuran melalui pembuatan peta pengendalian kerusakan daerah (Dalsakrah) dengan kamera foto udara dan monitoring Dalsakrah dengan kamera video,” pungkasnya. (ay/Dispenad)

About ahmad yani

Check Also

Panglima TNI Hadiri Rakor Tingkat Menteri Dipimpin Menko PMK

Jakarta, koranpelita.com Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri Rapat Kordinasi (Rakor) Tingkat Menteri yang …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca