Surabaya, Koranpelita
Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, S.E. M.M, memimpin acara Pertemuan Tenaga Pendidik (Temu Gadik) AAL di Auditorium gedung Mandalika AAL, Bumimoro Surabaya, Rabu (7/8).
Dalam sambutan Gubernur AAL 0mengatakan, revolusi teknologi yang terjadi saat ini, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi telah mengubah cara pandang dan berfikir umat manusia menjadi secara praktis dan efesien, khususnya pada anak-anak kita Taruna dan masyarakat dunia pada ambang gerbang transisi yang berbasis teknologi, dimana kecepatan menjadi ciri, kecepatan penyampaian dan menangkap informasi menjadi sangat penting dalam rangka memajukan pendidikan.
Menurutnya, peran tenaga pendidik menjadi sangat dibutuhkan. Tenaga pendidik harus mampu berinovasi dan kreatif untuk mendapatkan metode pendidikan yang tepat dalam meningkatkan motivasi belajar Taruna sebagai peserta didik, sekaligus harus mampu mengintegrasi bahan ajar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
Terkait hal tersebut, tenaga pendidik AAL sebagai salah satu dari 10 komponen pendidikan, harus memiliki peran sentral dan dominan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran pendidikan di AAL. Tenaga pendidik harus mempunyai visi dan misi yang sama, sehingga diharapkan akan menambah keyakinan dan kepercayaan diri dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di AAL.
“Dalam melaksanakan tugas profesional, dosen wajib melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, merencanakan melaksanakan peran pembelajaran, menilai dan mengevaluasi hasil belajar dengan baik serta obyektif sesuai ketentuan analisis butir soal dan aturan penilaiaan yang ada. Dosen juga harus menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan dengan mengamalkan Pancasila, Undang-Undang, Hukum dan Kode Etik, Nilai Agama dan Etika Sumpah Prajurit serta Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia bagi Pegawai Negeri Sipil” kata Gubernur AAL.
Gubernur AAL juga memberikan sebuah kata ungkapan dari Presiden ke-32 Amerika Serikat Franklin Delano Roosevellt, yang dapat dipedomani.
“Kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk generasi muda, tapi kita dapat membangun generasi muda untuk masa depan,” ungkapnya.
Makna tersebut, kata Gubernur, mengartikan bahwa Tenaga Pendidik AAL sebagai wadah untuk mencetak dan membentuk calon-calon Perwira TNI Angkatan Laut sebagai generasi penerus TNI AL di masa depan, menjadi sangat penting eksistensi bagi Tenaga Pendidik AAL.
Selain itu, pada kegiatan bedah kurikulum di AAL, perlu dilakukan seiring dengan perkembangan jaman dan keberadaan Alutsista TNI Angkatan Laut, karena para Taruna akan mengawaki di masa depan. Selanjutnya, peran radikalisme terhadap instabilitas Negara Kesatuan Republik Indonesia, perlu filter agar para Tenaga Pendidik sebagai wadah membangun generasi muda untuk masa depan terhindar dari radikalisme.
Diakhir sambutan, Gubernur AAL juga menyampaikan kalimat ungkapan yang cukup menarik dan perlu dipedomani bagi tenaga pendidik di Akademi Angkatan Laut, yang menyatakan “Kami dididik membiasakan hal yang benar dan bukan membenarkan kebiasaan”. Maksud kalimat ungkapan tersebut, agar dalam mendidik hendaklah selalu membiasakan yang benar dan bukan sebaliknya membenarkan kebiasaan.
Acara Temu Gadik AAL yang diadakan oleh Kepala Departemen Tenaga Pendidik Akademi Angkatan Laut (Kadepgadik AAL) Kolonel Laut (E) Kasito, S.T. ini, juga diisi dengan pembekalan dari Dr. Taofik Hidayat, S.E., M.Si., CRBC dan Kolonel Laut (E) Dr. Lukman Yudho, M.A.P. yang juga selaku Nara Sumber.
Hadir pada acara tersebut, Wakil Gubernur AAL Brigjen TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., Pejabat Utama AAL dan para Tenaga Pendidik Akademi Angkatan Laut.(ay)