Semarang, KORANPELITA- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah memperkuat kesiapsiagaan dan respons kebencanaan sektor jasa keuangan, melalui Rapat Koordinasi Kewaspadaan dan Tanggap Bencana bersama seluruh Industri Jasa Keuangan (IJK) di Jawa Tengah, yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (16/12/2025).
Kegiatan tersebut merupakan langkah antisipatif yang terencana, terkoordinasi, dan berkelanjutan guna menghadapi potensi bencana alam di wilayah Jawa Tengah, sekaligus untuk menjaga stabilitas sistem keuangan serta keberlangsungan operasional IJK di daerah.
Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Hidayat Prabowo, menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekosistem tanggap bencana yang solid dan responsif, melalui sinergi lintas pemangku kepentingan serta penyusunan rencana aksi penanganan bencana yang dapat diimplementasikan secara efektif.
“Dengan kolaborasi yang kuat, komitmen yang tulus, dan aksi yang terkoordinasi, kita dapat membangun Jawa Tengah yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang,” ujar Hidayat.
Sementara itu, Kepala BPBD Jateng Riyanto menyampaikan, prediksi dan analisis cuaca serta iklim Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2025–2026, disertai rekomendasi langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan.
Mitigasi Bencana Oleh IJK
Sedangkan BMKG Sulistyowati menekankan pentingnya mitigasi bencana oleh IJK sebagai salah satu kunci menjaga keberlanjutan operasional sektor jasa keuangan.
Adapun Ony Suharsono menyampaikan dukungan aktif IJK dalam penanganan kebencanaan yang selama ini telah dilakukan melalui sinergi antara FKIJK dan OJK.
Pada rapat tersebut juga disepakati bahwa dukungan IJK dalam penyaluran bantuan kepada wilayah terdampak bencana harus dilakukan secara tepat waktu, tepat sasaran, serta menghindari duplikasi bantuan.
” Melalui penguatan koordinasi, peningkatan pemahaman terhadap risiko cuaca dan iklim, serta peran aktif IJK, OJK berharap, respons kebencanaan di Jawa Tengah dapat berjalan lebih cepat, terkoordinasi, dan efektif, sehingga mendukung stabilitas sektor jasa keuangan serta keberlanjutan perekonomian daerah,” ucap Hidayat Prabowo.
Rapat koordinasi tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Riyanto; Kepala Kelompok Kerja Layanan Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Tengah, Sulistyowati; serta Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jawa Tengah, Ony Suharsono, yang juga menjabat Direktur Bisnis Kelembagaan, Tresuri, dan Unit Usaha Syariah BPD Jateng.(sup*)
www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia