Barantin Dorong Akselerasi Go Ekspor, Perkuat Hilirisasi Produk Olahan SBW

Jakarta, Koranpelita.com

Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan DKI Jakarta (Karantina Jakarta) melepas ekspor 25.000 botol produk olahan sarang burung walet (SBW) tujuan Vietnam senilai Rp1 miliar. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Akselerasi Go Ekspor bertema “Perkuat Hilirisasi Produk Olahan Sarang Burung Walet dalam Pemenuhan Persyaratan Negara Tujuan”, sekaligus bentuk dukungan Barantin dalam mendorong hilirisasi produk olahan SBW untuk meningkatkan daya saing dan pendapatan negara.

Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata peran Barantin dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, serta pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

“Badan Karantina Indonesia berperan penting dalam memastikan produk ekspor Indonesia memenuhi standar dan protokol negara tujuan. Kami terus melakukan edukasi kepada pelaku usaha agar proses ekspor berjalan lancar dan berkelanjutan,” ujar Sahat di Terminal Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) CDC Banda, Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (14/10/2025).

Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan DKI Jakarta, Amir Hasanuddin, menambahkan bahwa salah satu bentuk dukungan konkret dalam percepatan ekspor adalah penerapan digitalisasi layanan perkarantinaan melalui sistem BEST TRUST, yang mempermudah pelaku usaha memperoleh sertifikasi ekspor secara efektif dan efisien. Sertifikasi kini dapat dilakukan di daerah asal, sehingga memangkas waktu dan biaya logistik.

“Karantina tidak hanya berperan menjaga keamanan hayati dari ancaman HPHK, HPIK, dan OPTK, tetapi juga memastikan produk yang keluar dari Indonesia bernilai tambah tinggi dan memenuhi persyaratan negara tujuan. Ini sejalan dengan semangat Karantina Kuat, Indonesia Maju,” tegas Amir.

SBW merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia di pasar global. SBW Indonesia sudah diekspor ke berbagai negara, seperti Tiongkok, Hong Kong, Vietnam, Macao, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Jepang hingga Korea Selatan. Berdasarkan data BEST TRUST, total volume ekspor SBW periode Januari–September 2025 adalah 894,86 ton.

Hingga saat ini tercatat 3.800 rumah walet telah teregistrasi secara resmi dan menjadi jaminan kualitas produk dari hulu hingga hilir. Selain itu, industri pengolahan sarang burung walet yang banyak tersebar di Pulau Jawa memberikan dampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Amir berharap, kegiatan pelepasan ekspor produk olahan SBW yang dihadiri sekitar 50 peserta dari unsur pemerintah, pelaku usaha, dan UPT Karantina wilayah Jawa ini menjadi ajang untuk memperkuat sinergi antarinstansi di Pelabuhan Tanjung Priok, serta momentum percepatan ekspor komoditas unggulan, khususnya produk bernilai tinggi seperti sarang burung walet olahan. (Vin)

 

About ervin nur astuti

Check Also

Sektor Jasa Keuangan di Jawa Tengah Stabil dan Terjaga

Semarang, KORANPELITA.Com– Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Tengah menilai kondisi sektor jasa keuangan di Provinsi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca