Bamsoet Dorong Peningkatan Kontribusi Penjualan Langsung Terhadap Perkonomian Nasional

Jakarta,KORANPELITA.com – Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bambang Soesatyo menuturkan, sektor penjualan langsung (direct selling) di Indonesia menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional, terutama dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen.

Sektor ini memungkinkan masyarakat untuk menjalankan bisnis secara mandiri tanpa memerlukan modal yang besar, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Hasil survei Federasi Dunia Asosiasi Penjualan Langsung atau WFDSA (World Federation Direct Selling Association) tahun 2023 mencatat besarnya income dari industri penjualan langsung di dunia mencapai sekitar 186 miliar dollar Amerika atau sekitar Rp 2.800 triliun. Sementara, berdasarkan data Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), industri direct selling Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata sekitar 15% setiap tahunnya,” ujar Bamsoet saat menerima Pengurus baru APLI di Jakarta, Kamis (23/1/25).

Pengurus baru APLI hadir antara lain Dewan Pembina Afianto Tjia, Ketua Umum Andam Dewi, Sekjen Ina Rachman, Ketua 1 Petrus Irianto Herwono dan Ketua 2 Angga Pambudi Adji.

Bamsiet menjelaskan, program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi inklusif, sejalan dengan karakteristik sektor penjualan langsung.

Menciptakan Lapangan Kerja 

Selain itu, bisa menciptakan lapangan kerja, penjualan langsung juga berkontribusi terhadap pemberdayaan ekonomi lokal. Melalui model bisnis ini, masyarakat dapat dengan mudah terlibat dalam kegiatan ekonomi, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan daya beli masyarakat.

“Sektor penjualan langsung tidak hanya sekedar jual beli produk, tetapi juga tentang pengembangan keterampilan soft skill. Tenaga penjual dilatih untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, pemasaran, dan manajemen waktu. Pelatihan yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan penjualan langsung juga membantu tenaga penjual untuk mengelola keuangan pribadi mereka dengan lebih baik,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar  ini mengingatkan, di era digital seperti sekarang, sektor penjualan langsung harus bertransformasi dengan mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi. E-commerce dan platform media sosial menjadi saluran penting untuk memasarkan produk. Hal tersebut sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong digitalisasi sebagai bagian dari transformasi ekonomi nasional.

“Namun, sektor penjualan langsung di Indonesia juga menghadapi tantangan. Praktik bisnis yang tidak etis dan keberadaan perusahaan ilegal dapat merusak reputasi sektor ini. Karena itu, regulasi yang jelas dan efektif sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan sektor penjualan langsung. Pemerintah dan asosiasi penjualan langsung perlu bekerja sama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai perbedaan antara perusahaan yang sah dan ilegal,” pungkas Bamsoet. (*)

About suparman

Check Also

Semua Anggota Polri Memiliki Tanggung Jawab Menjalankan Fungsi Humas

  Jakarta,KORANPELITA.Com– Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perkap) Nomor 6 Tahun 2023 menegaskan, bahwa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca