Bawaslu Jateng, Ada Lima Hal Evaluasi Pemilu dan Pilkada Serentak

Semarang,KORANPELITA Com- Pemilu dan Pilkada Serentak sudah usai dilakukan dengan situasi yang kondusif dan tidak ada masalah yang berarti. Namun bagi Bawaslu terus melakukan evaluasi terhadap jalannya perhelatan Akbar tersebut demi kebaikan ke depan.

Koordinator Divisi Humas, Media dan Data Informasi Bawaslu Jateng Drs Sosiawan menyebutkan, perhelatan penting yang besar dan strategis posisi bawaslu bukan bidang pengawasan, melainkan lebih banyak mendengar.

Dari even besar pemilu dan pilkada serentak ini, telah selesai dilakukan dan sambil menunggu dari MK serta evaluasi di kabupaten dan provinsi.

“Setidaknya ada lima hal evaluasi pemilu dan pilkada serentak ini,” ungkap Sosiawan dalam acara evaluasi pemilu dan Pilkada Tahun 2024 dan Proteksi mendatang Kerjasama dengan AIPI Semarang di Hotel Santika Premair, Sabtu (21/12/3024).

Menurutnya, hal pertama, yang dilakukan yaitu aturan main dan hukumnya apakah efektif dan komprehensif sudah tepat dan baik memenuhi aspek dari segi aturan hukum dan regulasi yang ada untuk dilaksanakan.

Dua, penyelenggara yang baik dan profesional dan berintegritas. Ketiga, bagaimana para peserta apakah pemain sudah patuh dan taat pada aturan yang ada. Jangan hanya menjadi pemain dan kontestan baik.

Keempat, negara dan pemerintah harus baik seluruh aparaturnya. Selain itu, pejabat dan kepala daerah serta lurah harus profesional dan netral dalam pelaksanaan pemilu.

” Pemilu dan pilkada mudah diatur serta diawasi kalau aparatur netral dan berintegritas dan netral menjaga pemilu. Ini dilakukan mudah dalam pemilu dan pilkada,” katanya.

Kelima, sangat penting masyarakat sebagai pemilihnya bagaimna mampu menjadi pemilih yang cerdas dan track record visi dan misi yang baik. Publik bisa memilih dengan tepat meski ada tekanan dan lainnya tidak mempengaruhi, sehingga hasil berkualitas.

” Dari seluruh ini publik sangat menentukan. Apakah pemerintah betul betul profesional dan mengatur dalam pelaksanaan pemilu dan pilkada,” terangnya.

Pemilu Harus Jurdil dan Demokratis

Ia menyebut, meski sering kali dalam rapat dengan Forkompinda mengatakan laksanakan pemilu tertib dan harus jujur adil dan nilai demokratis yang harus di kedepankan.

‘ Apalagi, sejak orde baru terus digalakan jujur dan jurdil. Oleh karena itu, AIPI harus menjadi tolok ukur dalam hal ini untuk memberikan solusinya,” harapnya.

Sementara itu, Ketua AIPI Semarang Nurhidayat Sardini mengatakan, evaluasi pemilu memang harus dilakukan sebagai dasar pijakan kedepan. Namun ada dua hal yang penting. Pertama, konsep pemilu ada lima tiga tahapan meliputi, pra pemilu dan pelaksanaan hari pemilu dan ketiga pasca penyelenggara pemilu dan ini evaluasi memuat berbagai persoalan.

Disebutkan, menurut Alfarest internasional ada 4 sisi pemilu dan manajemen, sistem dan penegakan hukum dalam pemilu. Eketoral sistem itu semua harus dilakukan pengawasan.

” Pemilu tidak mungkin tanpa pengawasan karena pemilu komplek dan rumit. Apalagi pemilu tidak hanya selesai satu pihak KPU saja, tetapi dilakukan bersama komponen yang lain,” katanya

Meski demikian, fungsi pengawasan pemilu tidak hanya sekedar perbuatan yang dilakukan peserta, tetapi pemilu sebagai pihak yang berkepentingan meski harus jujur dan adil.

” Jadi berlangsungnya pemilu itu harus  sesuai jadwal dan pemenang hasilnta secara kualitas tidak mungkin tanpa fungsi pengawasan pemilu,” ucapnya Kali ini coba hadirkan pengawasan pemilu.

NHS biasa dipanggil juga menyebut, politik dalam klinterism tetdapat tantangan serta kapasitas yang salah satunya.voters menjadi penyeimbang kekuatan negara dosiated dan state. Selain itu, fungsi pemilu sebagai ceking ras cakau untuk menendang para bajingan dalam lingkaran setan.

” Pemilu ini sebagai pesta bagi yang menang saja. Namun harus ada kesadaran yang harus di kembangkan serta kapasitas pemberdayaan masyarakat dari kesadaran dan obyek pendidikan politik,” pungkasnya.(sup)

About suparman

Check Also

Cagub Ahmad Luthfi: Debat Bukan Sekadar Bicara Tapi ‘Scientific Problem Solving’ Untuk Jateng

JAKARTA,KORANPELITA.COM –Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengungkapkan pandangannya tentang debat Pilgub sebagai ajang “scientific …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca