Jakarta, Koranpelita.com
Ronald McDonald House Charities (RMHC) berkolaborasi dengan Art Jakarta untuk menggalang dana mendirikan rumah singgah ke-4 RMHC di Indonesia. Rumah singgah ini akan menjadi tempat tinggal sementara bagi keluarga anak-anak yang menjalani pengobatan di rumah sakit.
Dalam kolaborasi tersebut, RMHC bekerja sama dengan 11 seniman terkemuka yaitu Abenk Alter, Muklay, Arifien Neif, Alexa Maria, Darbotz, Diana Puspita Sari, Almarhum Made Wianta dan Keluarga, Nue Prastowo, Pande Giri, Rizal Hasan, dan Rudolf Schmidt.
Para seniman tersebut berencana melelangkan lukisannya dan mendonasikan hasil lelang untuk membangun rumah singgah RMHC.
Ketua Yayasan RMHC Indonesia, Caroline Djajadiningrat, yang di dampingi dr. Oktavia Lilyasari,SP,JP (K) dan salah satu seniman, Nue Prastowo mengatakan, kolaborasi antara RMHC, selaku foundation partner, dan Art Jakarta adalah bagian dari seni dimana seni bernilai universal.
“Seni itu universal, di mana bisa menyatukan berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Setiap orang memiliki hubungan dengan seni, baik melalui menggambar, atau melukis. Tidak ada yang benar atau salah dalam seni, juga tidak ada karya yang lebih baik atau buruk setiap karya memiliki keunikannya. Karena itu, Seni itu tidak hanya menjadi sarana ekspresi tetapi jalan untuk membantu sesama karena senin itu universal dimana bisa menyatukan berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Setiap orang memiliki hubungan dengan seni, baik melalui menggambar, atau melukis. Tidak ada yang benar atau salah dalam seni, juga tidak ada karya yang lebih baik atau buruk setiap karya memiliki keunikannya, ” ujar Caroline dalam pers conference di JEXPO Jakarta, Jumat (04/10/24).
Caroline Djajadiningrat mengatakan bahwa rumah singgah adalah program ketiga yang dijalankan oleh RMHC.
Program pertama rumah singgah di mulai di tahun 2011, dimana mengadakan Care Mobile, yaitu mobil keliling memberi vaksin dasar pada bayi. “Kami juga punya program bernama ‘Grant Immunization’ yang sudah terlaksana dari ujung pulau Barat Indonesia yaitu Kota Binjai hingga pulau timur Indonesia yaitu Halmahera. Lalu, program kedua adalah membuat Family Room (ruang keluarga), dan program ketiga adalah program rumah singgah.
Kami sudah memiliki 3 rumah singgah, yaitu di Jakarta dengan 8 kamar tidur, di Gedung Kiara RSCM dengan 12 kamar, dan di Denpasar dengan 25 kamar tidur,” ujar Caroline
Rumah singgah ke-4 Lebih besar
Sementara lanjut Caroline rencananya, Ronal Mcdonald House Charities (RMHC) membuat rumah singgah ke-4 di Kemanggisan, Jakarta Barat, dengan membangun 6 lantai dan 65 kamar yang artinya rumah singgah kali ini lebih besar dibanding rumah singgah sebelumnya.
RMHC bekerja sama dengan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, untuk membuat rumah singgah ke-4 di Kemanggisan, Jakarta Barat. Untuk itulah, Caroline Djajadiningrat hadir bersama dengan dr Oktavia Lilyasari, SP, JP (K), membicarakan soal penyakit jantung bawaan yang ternyata penyakit cukup serius yang sering diidap oleh anak-anak. Namun, selain berkolaborasi dengan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, RMHC juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan Kita, dan Rumah Sakit Kanker Dharmais. “Kami (RMHC) tidak hanya menerima anak dengan penyakit jantung saja, tetapi juga anak dengan penyakit kronis.” Kata Caroline Djajadiningrat.
Seperti kita tahu, Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan salah satu kontributor morbiditas dan mortalitas anak di Indonesia. Di Indonesia, 4 bayi lahir per jam nya dengan PJB. Saat ini penangan komprehensif anak PJB masih terpusat di RS Jantung Harapan Kita Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, dr Oktavia Lilyasari, SP, JP(K) Sekretaris Jendral PP Perk mengatakan, bawah keluarga pasien anak PJB dari seluruh pelosok tanah air harus datang dan menetap selama beberapa lama di Jakarta.
“Untuk itu keluarga pasien PJB harus didampingi oleh keluarganya selama masa pengobatan sampai untuk menjalani proses penetapan diagnosis sampai dengan intervensi secara bedah ataupun non bedah, ” kata dr Oktavia Lilyasari,SP,JP (K).
Perhimpunan Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menyambut baik kerjasama dengan MRHC untuk mewujudkan terbangunnya rumah singgah bagi keluarga pasien anak PJB di RS Jantung Harapan Kita, sehingga dapat membantu meringankan beban keluarga pasien selama menjalani proses pengobatan di RS Jantung Harapan Kita.
“Sometimes the real super heroes live in the heart of small children who fighting big battle. Mari kita bantu perjuangan anak-anak PJB yang sedang berperang untuk bisa menjadi generasi penerus yang sehat dan bisa berkontribusi membangun bangsa Indonesia, ” ajak dr Octavia Lilyasari.
Salah satu Lukisan Noe Prastowo Yang akan di lelang di acara Art Jakarta (Koranpelita/Vin)
Pada kesempatan tersebut, salah satu pelukis ternama Indonesia, Noe Prastowo menyumbangkan 2 karya lukisannya untuk dilelang. “Saya berkarya sudah 16 tahun. Karya-karya saya terinspirasi dari keluarga. Tematiknya lebih ke anak-anak,” ujarnya. (Vin)