KENDAL,KORANPELITA– Dalam rangkaian kampanye Pilkada Jawa Tengah, calon gubernur Ahmad Luthfi kembali menunjukkan perhatiannya terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Saat mengunjungi sentra pembuatan kerupuk rambak kulit kerbau di Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal yang bernama Krupuk Rambak Dwi Jaya, bisa melihat secara langsung cara menggorengnya.
Kunjungan ini sekaligus menjadi peluang bagi Luthfi untuk menyerap aspirasi langsung, dari para pelaku usaha rumah tangga yang menggantungkan hidup dari produk kerupuk tradisional ini.
Di tengah kesibukan para pengrajin yang tengah menggoreng kerupuk, Luthfi tampak asyik berbincang dengan para pelaku usaha kecil yang ada di sana. Tidak lupa, ia pun mencicipi hasil olahan mereka.
“Enak e,” katanya sambil tersenyum, memuji rasa gurih kerupuk rambak kulit kerbau yang siap dikemas di tempatnya, Selasa (1/10/2024).
Cagub Jateng nomor urut 2 ini menyadari bahwa UMKM seperti ini, memegang peranan penting dalam mendongkrak ekonomi daerah, khususnya di sektor ekonomi mikro.
Selain itu, juga menggarisbawahi pentingnya dukungan dari pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten, untuk membantu UMKM berkembang.
“Saya tadi sempat ke home industri gula aren yang di sana ada sekitar 30 KK yang berkecimpung. Di sini, di sentra kerupuk rambak, ada 9 KK yang menggantungkan ekonomi dari usaha ini,” ucap Luthfi.
Dalam percakapannya dengan para pengrajin, Luthfi mengungkapkan, bahwa pembinaan yang lebih intensif sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan usaha mikro seperti ini. Menurutnya, pembinaan yang dilakukan secara serius tidak hanya akan membantu mereka bertahan, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan usaha lebih besar.
UMKM Harus Dilakukan Pembinaan
“Usaha mikro rumah tangga kecil ini harus dilakukan pembinaan sehingga bisa eksis. Minimal bisa untuk mencukupi keperluan rumah tangga,” katanya.
Ia juga menyinggung gagasan mengenai “klaster rambak” sebagai upaya untuk mendorong pemerintah lebih fokus dalam mengembangkan usaha kerupuk rambak di Kendal. Luthfi berencana mengupayakan bantuan dari dinas terkait agar industri rumah tangga ini bisa lebih berkembang.
Lebih jauh lagi, Luthfi menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten adalah kunci dalam memberdayakan UMKM di Jawa Tengah. Salah satu bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan, menurutnya, adalah dengan memberikan akses permodalan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para pengusaha kecil seperti pengrajin kerupuk rambak.
“Pemprov dan pemkab harus kolaborasi untuk memberdayakan mereka, membantu kredit KUR misalnya. Ini akan sangat membantu mereka untuk memperluas produksi dan pemasaran,” jelas Luthfi.
Luthfi juga menyoroti pentingnya inovasi dalam usaha kecil. Menurutnya, inovasi produk dan digitalisasi adalah langkah krusial yang perlu diterapkan agar produk lokal seperti kerupuk rambak bisa bersaing di pasar yang lebih luas.
Ia berencana nantinya pihak pemerintah provinsi bakal membantu dalam hal permodalan, juga memberikan dukungan dalam perbaikan pengemasan dan pemasaran, khususnya melalui platform digital yang kini menjadi tren.
“Itu tergantung inovasi. Masyarakat sekarang lebih ke digitalisasi, produknya harus dibuat lebih menarik, pengemasannya juga dibantu pemerintah,” kata Luthfi.
Kunjungan Luthfi ini, disambut baik oleh para pelaku usaha di sentra kerupuk rambak Kendal. Mereka berharap jika terpilih nanti, Luthfi bersama wakilnya, Taj Yasin Maimoen, dapat merealisasikan janji-janji pemberdayaan yang telah ia sampaikan.
Luthfi menegaskan, komitmennya untuk menjadikan UMKM sebagai salah satu pilar utama dalam program kerjanya. Oleh karena itu, UMKM tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi, tetapi juga memiliki nilai sosial yang besar karena menjadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga di berbagai daerah di provinsi ini. (*)