Zainal Petir Kecam Ajudan Komjen Pol ( Purn) Nana Sudjana Tarik Wartawan Hingga Terjatuh.

Semarang,KORANPELITA.com– Zainal Abidin Petir selaku wakil ketua Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Tengah (PWI Jateng) mengecam keras tindak kekerasan yang dilakukan oleh ajudan Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol ( Purn) Nana Sudjana terhadap seorang wartawan media online nasional di Kota Semarang, Wisnu Indra Kusuma.

“Kami mengecam keras tindakan ajudan Pj Gubernur Nana Sudjana yang menghalang-halangi teman wartawan ketika sedang melakukan wawancara doorstop dengan cara menarik hingga terjatuh,” ujarnya dalam keterangan, Jumat (27/9/2024).

Menurut Wakil Ketua Bidang Hukum ini, kejadian yang seharusnya tidak terjadi ini mengakibatkan korban kaki sebelah kiri yang memang dia cidera karena sudah dipen, mengalami kesakitan dan pincang jalan nya. ”  Sekarang sedang menjalani pemeriksaan di rumah sakit,” ujar Zainal Abidin Petir yang juga ketua LBH PETIR.

Karena ulah ajudan, tambah Petir, bisa dikenakan pidana penjara sebagimana diatur pasal 18 Undang-Undang 40 Tahun 1999 tentang Pers. ” Siapapun yang menghalangi wartawan yang sedang menjalankan tugas jurnalistik, diancam dipidana 2 tahun penjara atau denda paling banyak Rp500 juta. Ajudan tidak hanya menghalangi tapi malah mencelakakan korban, ” kata Petir.

Wartawan bukan Kreak. 

Atas kejadian itu, Zainal Petir menegaskan profesi wartawan bukan Kreak atau gangster, yang butuh pengamanan ekstra terhadap Pj Gubernur ketika berhadapan dengan mereka. Petir meminta kepada kepala daerah untuk tidak terlalu ketat pengamanannya untuk wartawan.

“Wartawan itu bukan kreak. Jangan terlalu over pengamananya. Wartawan juga melalui proses, ada uji kompetensi. Mereka itu orang orang berkompeten,” pungkasnya.

Zainal Petir siap mendampingi korban ke Polda Jateng. “Demi menjaga kehormatan wartawan, saya setuju pelaku harus dilaporkan ke polisi. Kalaupun ajudan itu dari anggota tetap saja bisa diproses kok. Tidak ada yang kebal hukum, ” tandas Petir.

Petir menambahkan, kalau ajudan itu dari Polda Jeteng maka Kapolda, Irjen Ribut juga ikut bertanggung jawab.

” Kapolda dan Pj Gubernur harus bisa membina dan memberikan pencerahan bagaimana ketika berhadapan dengan teman- teman wartawan.  Wong wartawan tidak akan menyerang keselamatan Pj Gubernur kok ajudan sangat represif. Tolong belajar bagaimana menghadapi rakyat sipil, ” kata Petir.

Kejadian yang sangat merendahkan dunia pers Jateng berawal ketika Wisnu tengah melakukan doorstop kepada Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana dan menanyakan soal beberapa hal seperti isu salaman dan PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis).

“Saya lagi nanya terkait viralnya salaman Nana dengan Andika Perkasa dan kasus perundungab PPDS Undip. Terus tiba-tiba kaki kiri saya ditarik, saya sampai jatuh,” ucapnya.(*)

About suparman

Check Also

JELANG CORPAT PHILINDO XXXVIII DAN PORT VISIT TMP INDOMALPHI 2024, TNI AL SAMBUT KEDATANGAN KAPAL PERANG FILIPINA

Jakarta, Koranpelita.com TNI AL dalam hal ini Komandan Pangkalan Utama TNI AL VIII (DanLantamal VIII) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca