Jakarta,KORANPELITA.com- Agar tidak menjadi beban bagi Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto muncul usulan agar dilakukan kembali feseability study (FS) terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai ibukota negara pengganti DKI Jakarta.
Usulan tersebut disampaikan oleh mantan Menkeu Fuad Bawazier dalam Dialog Muktamar VII KB PII, di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (14/9) siang.
“Kalau baik (FS) kan Jokowi tenang, kalau jelek ya bagaimana. Jangan takut untuk cut loss,” kata Fuad.
Petinggi Partai Gerindra itu mengingatkan, semua pihak bahwa pembangunan IKN selama ini tidak berlandaskan konsep yang jelas, dan terkesan terburu-buru.
Ia mengkhawatirkan, jika pembangunan IKN diteruskan, dilanjutkan dengan pemindahan kantor-kantor pemerintahan dan lembaga negara justru akan menjadi beban negara.
Selain soal IKN, Fuad Bawazier juga memandang perlunya pemerintahan Jokowi memberikan klarifikasi atas sejumlah isu-isu yang menjadi perhatian publik.
Ia menunjuk, contoh tentang beban utang negara yang oleh Menkeu Sri Mulyani masih dianggap aman.
“Jangan asal omong utang kita tidak lebih besar dari negara lain, tapi bagaimana dengan beban yang harus dibayar negara,” tukas Fuad.
Yang paling krusial, lanjut Fuad, adalah masalah ketidakadilan publik. Ia memandang hal ini juga perlu dijelaskan pemerintah dalam masa transisi sekarang ini agar Presiden Jokowi yang akan lengser merasa clear, sementara pemerintah yang baru tidak merasa terbebani.
Dalam kesempatan itu Fuad Bawazier juga menyampaikan, bahwa pemeritahan Prabowo nantinya akan sangat serius dalam tiga hal.
Pertama, pemberantasan korupsi sampai ke akar-akarnya, penyelundupan, serta narkoba. Dalam Dialog ini juga tampil sebagai pembicara Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, dan M. Najib Azca.(*)