Surabaya, koranpelita.com
Sebanyak 100 Siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Satuan Pendidikan (Satdik – 2) Kodiklatal menjalani prosesi Tradisi Mandi Samudera dan Pembaretan di atas Geladak Heli KRI Teluk Ende (TLE)-517 jajaran Satfib Koarmada II yang sedang berlayar posisi Lintang 05⁰19’552″S Bujur 118⁰29’643″ T di Laut Selat Makassar, Kamis (15/08/2024).
Acara tradisi ini dipimpin langsung oleh Komandan Satdik – 2 Kodiklatal Kolonel Laut (P) Teddy Barata yang diikuti oleh para Pelatih dan Bingsis yang on board di KRI TLE-517. Acara Mandi Samudera memiliki makna agar para Prajurit Jalasena Muda ini bersih dari kotoran darat yang masih menempel disaat akan memasuki kerajaan laut yg dipimpin oleh Dewa Neptunus (Penguasa Laut), sehingga para Jalasena Muda harus dimandikan dengan air samudera dan diberikan minuman ramuan suci penguat jiwa agar para Ksatria Jalasena Muda tahan gempuran ombak di lautan.
Dalam kesempatan tersebut, Dansatdik – 2 menegaskan bahwa acara tradisi Mandi Samudera dan Pembaretan ini merupakan arahan langsung Komandan Kodiklatal Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah, yang menyatakan bahwa, Siswa Dikma sebagai Prajurit Jalasena Muda harus memiliki jiwa Patriot dan penuh kebanggaan, sehingga Tradisi Mandi Samudra yang dilanjutkan dengan Pembaretan merupakan kegiatan untuk menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap jiwa bahari dan kepelautan yang pada gilirannya akan menambah rasa bangga terhadap Korps TNI Angkatan Laut.
Dengan penuh antusias Komandan KRI TLE-517 Letkol Laut (P) Taufik Pamungkas, beserta para crew KRI juga menyaksikan dan mengikuti prosesi acara tradisi mandi samudera dan pembaretan tersebut dengan harapan menjadikan para prajurit TNI AL di masa yang akan datang memiliki karakter kuat, profesional dan handal.(ay)