Tingginya Harga Tiket Pesawat, Ketua MPR RI Dorong Pemerintah Tekan Harga Avtur 

JAKARTA,KORANPELITA – Tingginya harga tiket pesawat Indonesia mendapat perhatian pemerintah. Sebagaimana disampaikan Menko Marves Luhut Pandjaitan, harga tiket pesawat Indonesia termahal ke-2 di dunia, setelah Brazil. Sedangkan di kawasan ASEAN, Indonesia adalah yang rata-rata harga tiket pesawatnya paling mahal.

Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung, langkah pemerintah yang akan mengeluarkan berbagai terobosan untuk menurunkan harga tiket pesawat di Indonesia.

“Dalam jangka pendek, pemerintah harus mampu menurunkan harga avtur. Karena harga bahan bakar sangat mempengaruhi harga tiket. Harga bahan bakar yang semakin tinggi, maka harga tiket akan semakin naik sekitar 30 hingga 40 persen. Terlebih saat ini harga avtur di Indonesia lebih mahal dibanding di negara-negara lain. Seperti dibanding dengan Singapura, harga avtur kita lebih mahal sekitar Rp 2 ribu per liter,” ujar Bamsoet usai menerima jajaran Indonesia Air Asia, di Jakarta, Senin (15/7/24).

Hadir antara lain Direktur Utama Indonesia Air Asia Veranita Yosephine Sinaga, Head Government Relations and Communication Indonesia AirAsia Eddy Krismeidi Soemawilaga, Government Relations Indonesia AirAsia Sunu Arditya Sokya.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, tingginya harga Avtur bukan hanya berpengaruh kepada tingginya harga tiket pada penerbangan terjadwal (penerbangan komersil). Melainkan juga pada penerbangan kargo.

” Perusahaan kargo rata-rata telah menandatangani kontrak selama setahun dengan perusahaan jasa pengiriman dalam negeri untuk mengangkut berbagai muatannya. Namun karena kondisi harga avtur yang terus melejit, membuat industri penerbangan kargo juga menjerit,” ujarnya.

Tingginya Harga Tiket Berikan Efek Industri Pariwisata 

Kendati begitu, Bamsoet mengakui, pada penerbangan terjadwal, tingginya harga avtur yang menyebabkan tingginya harga tiket, telah memberikan efek pada perkembangan industri pariwisata.

” Menjelang libur akhir tahun 2024, pemerintah perlu segera melakukan berbagai terobosan agar harga tiket pesawat bisa turun signifikan. Sehingga masyarakat bisa meningkatkan mobilitas wisata ataupun kunjungan ke berbagai daerah, yang pada akhirnya akan turut menggerakan ekonomi daerah setempat,” jelas Bamsoet.

Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, tingginya harga tiket pesawat bukan hanya disebabkan oleh harga avtur saja. Melainkan juga ada faktor lain seperti beban pajak hingga beban biaya operasional.

” Karenanya, selain menurunkan harga avtur, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi operasi biaya pesawat,” tandasnya

Seperti diketahui Kemenko Marves sudah menekankan bahwa Cost Per Block Hour (CBH) yang merupakan komponen biaya operasi pesawat terbesar, perlu diidentifikasi rincian pembentukannya.

Selain juga berencana mengakselerasi kebijakan pembebasan bea masuk dan pembukaan Lartas barang impor tertentu, untuk kebutuhan penerbangan dimana porsi perawatan berada di 16 persen porsi keseluruhan setelah avtur.

“Semoga melalui berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, bisa segera memberikan hasil positif bagi perkembangan industri penerbangan dan pariwisata Indonesia. Sehingga mobilitas masyarakat bisa bergerak dengan mudah dari satu daerah ke daerah lainnya, dan industri penerbangan kita bisa bersaing dengan industri penerbangan negara-negara lainnya,” pungkasnya (sup)

About suparman

Check Also

Bulan Mutu Nasional 2024 Ajang Strategis Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Indonesia

Jakarta, Koranpelita.com Sebagai upaya mendukung Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam poin “Melanjutkan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca