Palembang, Koranpelita com
Setelah merampungkan studinya di Australia, Najmah kembali ke kampung halamannya dan menemukan banyak problematika, salah satunya kasus pelecehan seksual yang marak terjadi. Dan mayoritas korbannya tidak berani berbicara (speak up).
“Dari situlah saya kemudian mendirikan Komunitas Kampung Pandai. Saya mulai dari aktivitas sederhana seperti belajar berbahasa inggris dan pendidikan seksual sejak dini kepada remaja-remaja perempuan,” kenang Najmah pada kegiatan Bincang-Bincang Literasi Duta Baca Berdaya Dengan Buku di Palembang, Rabu, (12/6/2024).
Seiring waktu berjalan, Komunitas Kampung Pandai berkolaborasi dengan Universitas Sriwijaya dan Duta Baca Sumatera Selatan mengembangkan literasi dari kampung-kampung. Bahkan, dalam waktu dekat Najmah merencanakan program literasi di rumah susun. Menargetkan anak-anak membaca dan menulis.
“Najmah beralasan menulis dan membaca harus dipaksakan. Apabila menulis dan membaca sudah dipaksa, maka akan muncul keinginan membaca dan menulis dengan sendirinya,” ungkapnya.
Penulis buku sekaligus fasilitator guru penggerak Dwiki Al Akhyar menambahkan manfaat membaca dan menulis selain meningkatkan kemampuan berbahasa dan kosakata, juga memperluas wawasan serta pengetahuan. “Banyak riset menuliskan manfaat besar lainnya dari membaca. Tidak hanya menurunkan stres. Kesehatan mental pun terjaga,” lanjut Dwiki Al Akhyar.
Aktivitas membaca dilakukan dengan beragam alasan. Pertama, membaca dengan tujuan rekreatif (hiburan). Kedua, membaca intensif, seperti membaca buku pelajaran dan jurnal ilmiah. Dan ketiga, membaca kritis untuk menganalisis dan mengevaluasi isi bacaan.
Sedangkan dari manfaat menulis, yakni selain mengembangkan kemampuan berpikir kritis, mengekspresikan ide dan perasaan, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan membantu mengolah emosi serta mengurangi stres.
Pendiri Benny Institute, Beny Arnas, mengakui pengalaman membuktikan bahwa manfaat membaca dapat membuat diri menjadi lebih kritis. Bahkan, ketika ingin menjadi seorang yang ‘master’ di bidang tertentu maka cukup lakukan sesuatu secara intens dan konsisten.
“Menulis bukan hanya tentang menulis saja, dengan menulis otomatis juga membaca. Dengan menulis, otak akan bekerja untuk menarik berbagai informasi untuk dituangkan dalam sebuah tulisan,” pungkas Beny.
Di sela-sela kegiatan Bincang-Bincang Literasi bersama Duta Baca Indonesia turut diserahkan buku “Delima Perempuan Tangguh Lintas Generasi kepada pemerintah provinsi Sumatera Selatan, perwakilan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) regional 7 Sumbagsel, dan guru-guru SMA/SMK. (Vin)